Mengenal Lebih Dekat Gua Jepang Tahura Ir H Juanda, Serem Gak Sih?

Tahura Ir H Juanda
Keberadaan Goa Jepang di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Juanda, Bandung, menjadi salah satu daya tarik wisatawan. (Instagram/@tahuradjuanda.official)

TURISIAN.com – Memasuki Tahura Ir H Juanda atau Taman Hutan Raya Dago Pakar, Bandung, Jawa Barat udara sejuk langsung terasa.

Deretan pohon pinus, kaliandra, bambu yang menjulang tinggi serta beberapa jenis tumbuhan bawah lainnya menjadikan kawasan ini sebagai tujuan wisata yang menarik.

Selain berudara sejuk dan alami, flora-fauna pada kawasan ini juga yang cukup banyak dan bervariasi.

Sebut saja, Tupai, Musang, Kera serta berbagai jenis burung sehingga sangat cocok bagi wisatawan yang ingin mencari suasana alam yang teduh dan rimbun dengan ditemani suara berbagai macam fauna yang khas.

BACA JUGA: Jembatan Cika Cika, Objek Wisata Edukasi Lingkungan Baru di Bandung

Tak salah jika banyak dari berbagai komunitas hobi sering melakukan riset atau penelitian dikawasan ini.

Seperti, kelompok pecinta tempat bersejarah, pecinta lingkungan, pecinta hewan, komunitas peneliti tumbuhan dan kelompok-kelompok lainnya.

Tahura Ir. H. Juanda inipun sangat kental dengan sisi sejarah. Terdapat dua buah gua yang berdiri pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.

Serta monumen “Ir. H. Juanda” yang tentunya cocok menjadi tempat wisata edukatif.

Pengelola Taman Ir H Juanda

Kawasan yang pengelolaannya oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA ini pada awalnya disebut dengan “Taman Wisata”.

BACA JUGA: Berkunjung ke Museum Pos Indonesia Bandung yang Sudah Berdiri Sejak 1933

Nama Tahura Ir H Juanda ini baru buka setelah mantan Presiden Soeharto 14 Januari 1985 meresmikan agar masyarakat umum juga bisa mengunjungi Kawasan ini.

Lokasi Tahura ini secara administrasi pemerintahan terletak di Kecamatan Cicadas dan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Untuk sampai ke objek wisata ini sangat mudah. Hanya berjarak sekitar 7 KM kearah utara dari kota Bandung.

Akses  menuju Kawasan ini bisa dari berbagai jalur jalan, dari arah selatan bisa ditempuh melalui jalan Ir. H. Juanda/Dago maupun jalan Cikutra.

BACA JUGA: Traveling Jakarta-Bandung Hanya Butuh Waktu 36 Menit, Naik Kereta Ini

Semua jenis kendaraan bisa masuk hingga ke pintu gerbang utama. Kondisi jalan dari pusat kota sampai dengan lokasi (pintu gerbang utama) sudah beraspal hotmix.

Selain dari arah selatan, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda juga dapat ditempuh dari arah utara, melalui Obyek wisata Maribaya-Lembang.

Dari pintu gerbang ini akan dapat kita lihat obyek wisata Curug Omas serta Patahan Lembang yang membujur arah Barat Laut-Tenggara yang sekaligus menjadi punggung bukit Kawasan.

Kemudian perjalanan berlanjut dengan berjalan kaki menyusur jalan setapak sepanjang 5 km menuju ke Dago Pakar.

BACA JUGA: Liburan di Kota Bandung, Ini 5 Taman Tematik yang Asyik Sekaligus Berdekatan

Pilihan Akses Menuju Tahura

Beberapa pilihan akses jalan menuju Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda

  • Melalui Terminal Dago Bandung berkisar 2 Km dengan kondisi jalan telah dihotmix, dapat ditempuh memakai kendaraan roda dua, roda empat dan bis.
  • Melalui Jalan Cimbuleuit-Punclut berkisar 6 Km  dengan kondisi jalan kampung masih tanah, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua trail.
  • Melalui Lembang-Maribaya berkisar 4 Km dengan kondisi jalan telah dihotmix dapat ditempuh memakai kendaraan roda dua, roda empat dan bis.

BACA JUGA: Mencoba Kelezatan Lomie Bagus Rangin di Bandung yang Terkenal Murah Meriah

Pilihan Akses Menuju Gua Jepang

Salah satu spot menarik disini yakni keberadaan Gua Jepang. Gua ini muncul setelah Belanda menyerah kepada Jepang pada tanggal 9 Maret 1942 di Landasan Udara Kalijati Subang.

Panglima Tertinggi Tentara Belanda di Netherlands- Indie (Hindia Belanda/Indonesia sekarang) Letnan Jenderal Hein Ter Poorten.

Dan  perwakilan Gubernur Jenderal Hindia-Belanda Tjarda van Starckenborgh-Stachouwer, menandatangani dokumen pernyataan “menyerah tanpa syarat” kepada balatentara “Dai Nippon” yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Hitoshi Imamura.

BACA JUGA: Yuk Rekreasi Sambil Mengenal Sejarah di Museum Kota Bandung!

Sejak saat itulah seluruh jajahan Belanda di wilayah Indonesia (dahulu disebut Netherlands-Indie) menjadi  daerah kekuasaan Jepang.

Pekerja Paksa Pribumi

Untuk kepentingan pertahanan di Indonesia khususnya di wilayah Bandung dan sekitarnya, Jepang membuat Goa di daerah Tahura ini.

Merunut dari berbagai sumber sejarah, pengerjaanya gua tersebut mengerahkan pekerja paksa orang pribumi atau Romusha.

BACA JUGA: Mencoba Kelezatan Lomie Bagus Rangin di Bandung yang Terkenal Murah Meriah

Gua ini berfungsi sebagai salah satu pendukung pertahanan Jepang yaitu tempat penyimpanan logistic.

Baik itu persenjataan dan amunisi lainnya serta sebagai tempat persembunyian balatentara Jepang.

Dalam rangka kepentingan pertahanan militer, letak gua ini sangat cocok karena berada di dataran paling tinggi wilayah Kota Bandung.

Sebelum memasuki Goa Jepang ini kita akan melihat deretan cadas yang keras menjulang tinggi.

BACA JUGA: Yuk Rekreasi Sambil Mengenal Sejarah di Museum Kota Bandung!

Terdapat tiga pintu masuk yang semuanya itu saling berhubungan. Biasanya pengunjung masuk dari pintu pertama dan keluar dari pintu ketiga gua.

Lubang gua yang lebar seakan-akan menyambut dan menarik setiap pengunjung untuk memasukinya.

Dtambah lagi ketika Sobat Turisian memandang lurus kedalam goa, adrenalin dan rasa penasaran akan semakin bertambah karena kondisi goa yang gelap gulita. Serem kan?

Nah, persisnya seperti apa Gua Jepang ini, coba saja kalian kunjungi tempat ini. ***

Pos terkait