Pelepasan Satwa Dilindungi, Upaya Pelestarian Komodo

pelepasan satwa dilindungi
Satwa dilindungi Komodo berada di habitat liarnya. (Instagram/@btn_komodo)

TURISIAN.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan pelepasan satwa dilindungi, komodo ke habitat liarnya.

Di tengah gemuruh pesawat, keenam maha purba biawak komodo dengan gagah perkasa siap meninggalkan Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia (TSI) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Mereka akan berpindah habitat aslinya di Cagar Alam Wae Wuul, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rencana yang luar biasa ini diceritakan oleh Sang Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Satyawan Pudyamoko.

BACA JUGA: Wahana Terbaru di Solo Safari, Bagaimana dengan Harga Tiketnya?

Ia menjelaskan bahwa enam makhluk istimewa ini akan mengalami proses adaptasi selama sebulan penuh di Cagar Alam Wae Wuul.

Sebelum akhirnya memasuki babak kebebasan di pertengahan bulan September tahun ini.

Momen yang tak bisa dilupakan adalah ketika keenam komodo ini akan naik pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Soekarno-Hatta pada, Senin 15 Agustus 2023.

Rangkaian perjalanan ini menjadi langkah signifikan dalam meningkatkan populasi komodo di alam liar.

BACA JUGA: Cerita Terkini dari Taman Safari Indonesia, Romansa Panda Raksasa Cai Tao dan Hu Chun

“Pelepasliaran komodo merupakan salah satu tahapan penting untuk meningkatkan jumlah mereka di habitat alamiahnya,” kata Satyawan.

Program Ex Situ

“Upaya ini adalah implementasi nyata dari program ex situ yang terhubung dengan in situ,” sambung Satyawan dengan semangat.

Tidak diragukan lagi, langkah pelepasliaran ini merupakan salah satu kunci penting.

Khususnya, dalam usaha melindungi dan melestarikan populasi komodo yang terancam punah.

BACA JUGA: Taman Safari Indonesia, Pertahankan Pesona Panda China yang ‘Disewa’ Mahal

Pemerintah Indonesia telah menetapkan beberapa kawasan konservasi komodo.

Seperti Taman Nasional Komodo dan Cagar Alam Wae Wuul, sebagai bentuk komitmen untuk menjaga keberlanjutan spesies ini.

“Bersama-sama kita berharap bahwa keberhasilan program ex situ yang terhubung dengan in situ ini dapat diikuti oleh lembaga konservasi lainnya,” paparnya.

Dengan begitu, komodo yang kita bebaskan akan mampu tumbuh dan berkembang dengan baik di habitat alaminya.

BACA JUGA: Bali Safari Park Luncurkan Atraksi Terbaru Rainforest Trail, Ada Tiket Gratis

Tidak hanya sekadar cerita, pelepasliaran ini juga menggarisbawahi betapa pentingnya peran konservasi ex-situ dalam mendukung konservasi in-situ.

Satyawan tidak menyembunyikan harapannya bahwa para komodo yang lepasliarkan ini akan berkontribusi.

Utamanya, dalam menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan populasi komodo di alam liar.

Seperti yang kita ketahui, komodo merupakan salah satu spesies yang dilindungi secara hukum.

BACA JUGA: Solo Safari Suguhkan Interaksi Pengunjung dengan Satwa, Ini Tujuannya

Daftar Merah IUCN

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 Tahun 2018.

Dan, bahkan telah masuk dalam kategori spesies terancam dalam daftar merah IUCN.

Di habitat alamiahnya, komodo saat ini terbatas pada beberapa pulau seperti Pulau Rinca, Pulau Padar, Gili Motang, Nusa Kode, Pulau Komodo, dan Pulau Flores.

Namun, tidak hanya itu, komodo juga dapat ditemukan di berbagai kawasan konservasi lain di luar Taman Nasional Komodo.

BACA JUGA: Mulai Buka 27 Januari, Bonbin Solo Safari Tawarkan Makan Malam Bersama Harimau

Diantaranya, di kawasan Cagar Alam Wae Wuul, Wolo Thado, Riung, dan Taman Wisata Laut 17 Pulau Riung.

Berdasarkan hasil pemantauan serta analisis data ekspedisi komodo oleh KLHK di Flores dari tahun 2015 hingga 2018, ternyata komodo juga memiliki penyebaran di luar kawasan hutan konservasi.

Antara lain Pulau Longos, Golo Mori, Mburak, Tanjung Kerita Mese, Nanga Bere/Nisar (Kabupaten Manggarai Barat).
Kemudian juga ada di Pota, Baras, Golo Lijun-Buntal (Kabupaten Manggarai Timur), dan Semenanjung Torong Padang (Kabupaten Ngada).

Sebuah kisah yang sungguh menginspirasi, di mana kegigihan dalam menjaga alam dan melindungi spesies langka menjadi sorotan utama.

Kita berharap, dengan langkah berani ini, komodo-komodo yang dilepasliarkan akan mampu merayakan kebebasan di alam liar.

Dimana, mereka akhirnya akan melanjutkan garis keturunan mereka dengan gemilang. ****

Pos terkait