Siraman Panjang di Keraton Kasepuhan Cirebon, Mengulang Jejak Sunan Gunung Jati

Siraman Panjang
Salah satu riitual yang dilakukan dalam Siraman Panjang adalah mencuci piring-piring yang usianya sudah berabad-abad. (Instagram/@cirebonbrinbin)

TURISIAN.com – Tradisi berusia berabad-abad yang disebut Siraman Panjang di Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat adalah salah satu peninggalan berharga masa lalu.

Sampai sekarang ritual ini terus dijaga dan merupakan bagian penting dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Gumelar Suryadiningrat, Jumat 22 September 2023 menceritakan kisah dibalik kegiatan  yang penuh makna itu.

Dimulai, abdi dalem, pengikut setia keraton, berkumpul di Bangsal Pungkuran Keraton Kasepuhan untuk melaksanakan ritual.

BACA JUGA: 22 Desa Wisata di Cirebon Ini Didorong masuk ADWI 2023

Dengan khidmat, mereka memasuki gudang penyimpanan jimat yang penuh misteri, tempat tersimpannya piring, guci, dan gelas yang menjadi peninggalan Sunan Gunung Jati.

Menurut Gumelar, benda-benda yang sudah berusia hampir enam abad itu ditempatkan dengan penuh kehormatan di sebuah meja khusus.

Suara doa dan selawat kemudian menggema, mengisi ruangan sebelum benda-benda kuno ini diberikan perawatan terbaik dalam bentuk pencucian, dan kembali disimpan dengan kehormatan.

Bukan sembarang barang, ini adalah piring-piring bersejarah, guci, dan wadah minyak mawar. Atau melati yang akan digunakan dalam puncak peringatan kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

BACA JUGA: Cirebon Koi Festival, Datangkan Juri dari Luar Negeri, Begini Eventnya

Tapi apa yang membuat siraman panjang di Keraton Kasepuhan Cirebon begitu istimewa?

Gumelar menjelaskan bahwa dalam tradisi ini, warga tidak hanya melihatnya sebagai ritual, tetapi sebagai sumber keberkahan.

“Mereka berharap mendapatkan berkah dari Allah SWT melalui peninggalan berharga ini. Ini adalah pengalaman spiritual yang mendalam,” kata Gumelar.

Lebih jauh, Gumelar merinci bahwa siraman panjang memiliki makna filosofis yang dalam. Ini mengajarkan kita pentingnya membersihkan diri baik secara fisik maupun batin.

BACA JUGA: Festival Pecinan Cirebon, Bisa Menjadi Event Tahunan untuk Membidik Wisman

Semua dilakukan dengan mediasi  menggunakan air, yang dianggap sebagai sumber kehidupan.

Tahun ini, Keraton Kasepuhan Cirebon akan menyelenggarakan ritual siraman panjang pada puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Kekayaan Budaya dan Spiritual

Dimana akan jatuh pada tanggal 12 Rabiulawal 1445 Hijriah, atau  28 September 2023.

Ritual ini adalah kesempatan langka untuk menyaksikan dan merasakan kekayaan budaya dan spiritual dari tradisi ini.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menyampaikan bahwa masjid kuno, budaya lokal, dan tradisi unik seperti siraman panjang adalah salah satu daya tarik pariwisata utama di Cirebon.

BACA JUGA: Ada Tarif Khusus Kereta Api Hanya Rp 25.000 Gambir-Cirebon, Ini Syaratnya

Kota ini memiliki kekayaan budaya, kuliner, dan sejarah yang sangat menarik bagi para wisatawan.

Agus juga mengungkapkan rencana pemerintah kota untuk merancang paket wisata terpadu dan menjalin kolaborasi dengan kota dan kabupaten sekitarnya.

Khususnya, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

BACA JUGA: Mendekati Pencapaian 2021, Kunjungan Wisatawan ke Cirebon Tembus 3,2 Juta

“Kita melihat potensi besar dalam keragaman budaya dan tempat bersejarah di Cirebon,” tegasnya.

“Dan ini adalah langkah yang tepat menuju pengembangan pariwisata yang lebih besar dan berkelanjutan,” sambungnya.

Cirebon sendiri telah berhasil melampaui target kunjungan wisatawan. Dan, dengan pendekatan terpadu ini, mereka dapat memperkuat posisinya sebagai tujuan wisata yang menarik di Jawa Barat. ***

Pos terkait