Doclang Bogor, Makanan Otentik Sejak Tahun 1700-an, Ini Nasibnya

Doclang Bogor
Kuliner khas Bogor yang sudah berusia ratusan tahun ini masih eksis hingga sekarang. (Instagram/@papagcy)

TURISIAN.com – Doclang Bogor, pasti semua mengenal makanan khas Kota Hujan ini. Pada masanya, kuliner ini gampang ditemui, baik  di resto maupun kaki lima.

Bagaimana nasibnya sekarang? Jangan khawatir, makanan ini masih bisa ditemui di beberapa tempat.

Salah satunya di Jembatan Merah, tak jauh dari Stasiun Kota Bogor. Berada bersamaa deretan kuliner lainnya, Doclang Bogor tetap menjadi salah satu pilihan warga.

Bahkan, wisatawan dari berbagai kota yang datang masih memburu  kuliner yang memang memiliki kekhasan  dan menggiurkan.

Doclang adalah makanan otentik Kota Bogor, konon sudah ada sejak tahun 1700-an. Pada waktu itu pedagang makanan tradisional ini sudah ada di sekitaran Jembatan Merah.

BACA JUGA: 3 Bubur Legendaris Kota Bogor, Pas Buat Memulai Hari Berenergi

Beberapa waktu lalu Doclang telah tercatat sebagai salah satu Intangible cultural heritage atau Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Doclang adalah salah satu makanan tradisional khas kota bogor berupa irisan “pesor”, tahu kuning, goreng kentang rebus. Dan kerupuk yang diguyur bumbu kacang kental dan kecap manis.

Beberapa penjual melengkapinya dengan irisan telur rebus. Doclang meyerupai ketupat sayur atau ketoprak yang mempunyai bumbu kacang sebagai pelengkapnya.

(Instagram/@papagcy)

Phrynium Capitatum

Akan tetapi doclang mempunyai keunikan tersendiri. Yaitu dari sisi lontongnya yang disebut “pesor” yang dibuat dan dibungkus berbeda dari lontong pada umumnya.

BACA JUGA: Bebek Bengil Ubud, Keragaman Kuliner Bali yang Disukai Para Presiden

Pesor atau lontong berukuran jumbo pada Doclang berbentuk persegi empat dan dibungkus menggunakan daun “patat”

Daun patat atau Phrynium Capitatum ini diyakini memiliki sifat anti bakteri dan banyak mengandung serat dan protein.

Poses pembuatannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sedangkan keunikan lainnya adalah adanya kentang rebus.

Sehingga menjadi pembeda antara Doclang dengan kupat tahu dan ketoprak. Doclang dijual per porsi saat ini Rp. 9.000 – Rp 14.000,-.

Sejarah mengenai asal usul siapa yang pertama membuat Doclang serta dari mana asal muasalnya dan siapa yang pertama menjualnya masih belum jelas.

(Instagram/@papagcy)

BACA JUGA: 5 Tempat Kuliner di Bogor yang Bisa Membuat Kalian Ketagihan

Menurut salah satu sesepuh Bogor, makanan tradisional khas Bogor ini sudah ada sejak dahulu dan diwariskan secara turun temurun.

Gubernur Hindia Belanda

Gubernur Jendral Hindia Belanda yang kala itu berkedudukan di Istana Bogor. Jika berolah raga pagi atau jalan santai di sekitar Jembatan Merah. Ia selalu menyempatkan diri menikmati jajanan khas Doclang.

Selain itu para petinggi dan pejabat Hindia Belanda setiap malam minggu para muda mudi bule dan para priyayi yang dijuluki mience dan sinyo sering mampir kekawasan ini

Sambil kongkow menikmati makanan tradisional ini,kata sesepuh bogor.

BACA JUGA: Taman Budaya Sentul Bogor, Tempat yang Cocok Buat Acara Outing

Pada tanggal 30 September 2022 dalam sidang yang digelar di Yogyakarta tim kurasi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Provinsi Jawa-Barat menetapkan bahwa “Doclang” makanan tradisional khas kota Bogor adalah Warisan Budaya Tak Benda “

Doclang adalah makanan tradisional khas bogor yang merupakan sebuah karya budaya dengan domain kemahiran dan kerajinan tradisional.

Khususnya dalam pengolahan makanan tradisional yang memiliki nilai sejarah komunal turun temurun di lestarikan.

Serta di kembangkan di suatu wilayah sehingga dapat membangun ekosistem kebudayaan.

Nah, kalau Sobat Turisian penasaran terhadap makanan “maha sejarah” ini, datanglah ke Kota Bogor.

***

Pos terkait