3 Bubur Legendaris Kota Bogor, Pas Buat Memulai Hari Berenergi

Bubur Legendaris Kota Bogor
Seporsi bubur ayam lengkap dengan aneka jenis topping.( Instagram.com/ @luis_widarto)

TURISIAN.com – Sarapan memang paling tepat dengan sajian yang bergizi dan penuh dengan nutrisi. Berbicara tentang hal tersebut, kota ini memiliki sajian kuliner andalan yakni bubur legendaris Kota Bogor.

Kelezatannya telah menjadi legenda masyarakat daerah dengan julukan Kota Hujan tersebut..

Sejumlah bubur paling legendaris Kota Bogor ini bahkan masih bisa eksis meski telah berdiri sejak tahun 80-an.

Rasanya yang otentik menjadi alasan tersendiri mengapa kuliner tersebut masih memiliki porsi pada hati para penikmatnya.

BACA JUGA: Manis Hingga yang Pedas, Ini 5 Jenis Bubur yang Khas di Indonesia

Penasaran apa saja? 3 bubur  legendaris Kota Bogor seperti dikutip Turisian.com dari Instagram @explorebogor pada Selasa, 12 Juli 2022 ini, patut kalian coba.

1. Bubur Ayam Bunut Sukabumi

Hidden gem pertama yang wajib sobat Turisian kunjungi ketika berlibur ke daerah puncak Bogor adalah Bubur Ayam Bunut Sukabumi. Beralamat di Jalan Raya Puncak, Gadog, Cipayung, Kecamatan Megamendung, Bogor.

Sebenarnya, dari segi posisi tempat bubur ayam yang satu ini memang tidak terlalu menonjol. Karena lokasinya tidak berada tepat pada pinggir jalan alias agak masuk ke dalam gang. Namun, patokannya adalah sesudah Warung Nasi Alam Sunda Cipayung.

BACA JUGA: 4 Tempat Kuliner Khas Cianjur yang Populer dan Melegenda

Keunikan dari semangkuk bubur yang satu ini adalah buburnya saja sudah terasa gurih. Dengan tekstur bubur yang sangat lembut bahkan cenderung agak cair.

Yang lebih mengejutkan adalah, rasa gurih tersebut tidak berasal dari kaldu buatan pabrik. Melainkan dari kaldu alami dari balutan aneka rempah yang melimpah.

Tidak lupa, ragam jenis topping seperti irisan daun bawang, suwiran ayam, lada bubuk, kecap asin dan kerupuk juga menjadi hal yang wajib ada dalam seporsi bubur ayam bunut ini.

Hal lainnya yang tidak boleh kalian lewatkan adalah tambahan telur. Usus serta ati ampela  akan menambah cita rasa.

Semangkuk kelezatan penuh nutrisi ini hanya berbanderol Rp 18.000 saja. Jika ingin menambah satu porsi ati atau ampela cukup membayar Rp 15.000. Biasanya satu porsi ati ampela bisa untuk dua orang.

BACA JUGA: Mencoba Kelezatan Brekecek Pathak Jahan, Kuliner Khas Cilacap

Tidak Memakai Kaldu

2. Bubur Ayam Mas No

Pertama beroperasi mulai tahun 1998 dan masih setia melayani para pembeli yang ingin sarapan dengan semangkuk bubur lezat kaya akan manfaat.

Beralamat pada daerah Paledang, tepatnya Jalan Polisi I Nomor 6 atau persis berseberangan dengan Bimbel Bintang Pelajar Paledang.

Ada yang beda lho dari bubur yang satu ini. Yaitu, bubur ini tidak memakai kaldu alias bubur serta bumbunya menyatu jadi satu kesatuan.

Lantas, apakah hal tersebut membuat rasa bubur menjadi aneh? Tentu saja tidak. Bahkan justru banyak pelanggan setianya yang ketagihan karena hal tersebut membuat buburnya sendiri sudah terasa gurih.

Ragam jenis sate yang tersedia tidak kalah menggoda. Seperti sate usus, ampela, jantung, ati, telur, telur muda hingga uritan.

Untuk satu porsinya harganya Rp 12.000, namun jika sobat Turisian ingin porsi yang lebih besar cukup membayar Rp 15.000 saja.

BACA JUGA: 4 Kuliner Khas Danau Toba dengan Cita Rasa Otentik yang Wajib Dicoba

3. Bubur Ayam Portal Rahmat

Nama bubur ayam yang satu ini memang sudah tersohor untuk kalangan para penikmat sarapan sehat harga bersahabat.

Namanya, bubur ayam portal karena letaknya memang bersebelahan dengan portal perumahan Villa Duta.

Bubur ini telah beroperasi sejak tahun 1985. Dengan demikian eksistensinya masih bertahan hingga hampir dua dekade.

Buka setiap hari mulai pukul 07.00  hingga 11.00 WIB. Maka cocok sekali untuk menjadi menu sarapan bagi sobat Turisian sebelum melakukan olahraga pada pagi hari.

Harganya tergolong sangat terjangkau, yakni hanya Rp 12.000 per porsi. Hal wajib yang tidak boleh dicoba adalah aneka jenis sate yang juga tidak kalah nikmatnya. Bubur ayam ini tidak pernah sepi pengunjung, jadi harap bersabar ketika memesannya ya. ***

Sumber: museum.pertanian.go.id

Pos terkait