4 Tempat Kuliner Khas Cianjur yang Populer dan Melegenda

Tempat kuliner khas Cianjur
Geco Pak Iding Cianjur yang melegenda.

TURISIAN.com – Wisata Indonesia cukup beragam, mulai dari alam, budaya hingga kuliner. Wisata kulinernya, hampir setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing, cita rasa yang otentik dan tentu saja lezat. Seperti tempat kuliner khas Cianjur, Jawa Barat yang menyajikan aneka makanan.

Sobat Turisian wajib mencicipi ragam kuliner khas Cianjur kala berlibur ke sana atau berwisata di sekitar Puncak Bogor. Tempat kuliner khas Cianjur banyak menyajikan aneka macam menu makanan, mulai dari camilan hingga makanan berat ada semua.

Berikut ini ada rekomendasi 4  tempat kuliner khas Cianjur yang wajib Sobat Turisian rasakan kelezatan makanannya!

1. Bubur Ayam Cianjur “Sampurna”

tempat kuliner khas Cianjur

Wisata kuliner di Cianjur Sobat Turisian bisa mulai dengan berburu menu sarapan. Di sana terkenal dengan bubur ayam khas Cianjur yang dapat Sobat Turisian temukan di setiap sudut kota Cianjur terutama di pagi hari.

Untuk bubur ayam Cianjur sendiri, ciri khasnya yaitu toping pais bawang daun berkuah kuning yang rasanya gurih. Biasanya, pais atau pepes ini berpadu dengan jeroan ayam, seperti usus dan ati ampela.

Nah jika Sobat Turisian penasaran kelezatan bumbu ayam Cianjur, bisa merapat ke  Bubur Ayam Sampurna yang sudah melegenda sejak tahun 1975. Lokasinya berada di Jl. H. Agus Saleh No. 48, Solokpandan, Cianjur.

2. Sate Maranggi Sari Asih

tempat kuliner khas Cianjur

Saat liburan di Cianjur, Sobat Turisian wajib mencicipi sate maranggi yang menggunakan daging sapi. Salah satu sate maranggi yang melegenda di Cianjur, yaitu Sate Maranggi Sari Asih, pusatnya terdapat di Kabupaten Cianjur.

Lokasinya sekitar lima kilometer dari Puncak Bogor, melewati Pasar Cipanas, tepatnya setelah pertigaan Jalan Raya Pacet, Cipendawa, Cianjur. Penjual sate yang berawal dari saung sederhana ini sempat berpindah-pindah tempat di sekitar pertigaan Pacet.

Baca juga: Rekreasi Asyik ke Jangari Cianjur, Dari Naik Perahu Hingga Makan di Warung Terapung

Untuk menjaga kualitasnya, puluhan sate dibakar di atas arang memakai tungku tradisional. Penampilan sate maranggi Cianjur ini seperti sate maranggi pada umumnya, tak ada yang berbeda. Namun dalam satu hari bisa menghabiskan lebih dari 3000 tusuk.

Ada menu sate di sini yang bisa Sobat Turisian pilih sesuai selera, yaitu sate maranggi tanpa lemak dan menggunakan lemak. Sobat Turisian juga dapat menyantapnya menggunakan pilihan nasi atau ketan bakar. Sebagai pendamping khas sate maranggi di sini, adanya tambahan sambal oncom untuk cocolan yang semakin menggugah selera.

3. Geco Pak Iding Cianjur

Tempat kuliner khas Cianjur yang juga tak boleh Sobat Turisian lewatkan, yakni Geco Pak Iding yang sudah melegenda sejak tahun 1948. Geco sendiri merupakan makanan khas Cianjur, singkatan dari taoge dan tauco.

Sesuai namanya, dalam geco ini ada bumbu tauco geco yang terbuat dari biji kedelai yang telah direbus dan halus. Lalu mengaduknya dengan tepung terigu dan mengalami proses fermentasi sampai tumbuh jamur.

Seporsi geco terdiri dari irisan ketupat, rebusan taoge, mi sagu, dengan siraman bumbu tauco. Lalu ditumis bersama tomat, daun bawang, cabai, udang, dan kacang. Tambah lagi dengan cuka lahang yang berasal dari nira aren ataupun kelapa. Di atasnya ada topping irisan kentang goreng, tahu goreng , dan telur rebus. Wuih jadi penasaran pengen nyoba, Sobat Turisian!

4. Toko Roti Tan Keng Chu Cianjur

Roti Tan Keng Chu Cianjur

Makanan khas Cianjur yang terakhir, ada Roti Tan Keng Chu yang sudah berdiri sejak tahun 1926. Toko roti ini bisa dibilang legendanya roti di Cianjur yang masih bertahan hingga kini.s

Pada zaman kolonial saja, toko roti Tan Keng Chu sudah menjadi toko sebagai pemasok roti tawar untuk seluruh tentara Belanda se-Jawa Barat. Semula, roti ini hanya untuk konsumsi tentara Belanda dari tahun 1926 sampai 1950-an. Baru saat Indonesia memasuki masa awal kemerdekaannya, masyarakat umum bisa menikmati roti ini.

Toko roti Tan Keng Chu sampai sekarang masih mengunakan alat penggiling adonan dan oven kuno dari zaman Belanda. Proses pembuatan roti pun masih mempertahankan warisan pendahulunya.

Baca juga: Rasakan Sensasi Canyoneering di Curug Cikondang Cianjur

Untuk menikmati roti jadul zaman kolonial tersebut, Sobat Turisian dapat mengunjungi langsung tokonya yang berlokasi di Jalan HOS Cokro Aminoto No. 95, Muka, Cianjur. Tokonya buka setiap hari dari pukul 09.30 WIB hingga 20.00 WIB. Pas juga buat oleh-oleh, untuk Sobat Turisian bawa pulang.*

 

 

Sumber & Foto: Disparpora Cianjur

Pos terkait