TURISIAN.com – Kalau Sobat Turisian lagi berkunjung ke Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), jangan lupa mampri ke Rumah Bosscha. Salah satu cagar budaya dan menjadi destinasi wisata sejarah di Kota Seribu Kelenteng tersebut.
Bangunan bersejarah ini tampil dengan bentuk rumah panggung berarsitektur kolonial dengan sentuhan Melayu lokal atau biasa dikenal dengan sebutan Bangunan Indis. Lokasinya berada di Jalan Jendral Soedirman, Kelurahan Condong, Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Pembangunan Rumah Bosscha oleh pengusaha kaya raya yang dermawan berkebangsaan Belanda. Bernama Karel Albert Rudolf (KAR) Bosscha. Sehingga namanya pun mengambil dari dirinya.
Keberadaan cagar budaya tersebut berawal pada awal tahun 1889, ketika Bosscha datang ke Singkawang. Ia bermaksud melakukan survei lahan untuk perkebunan teh. Karena Singkawang pada saat itu masuk dalam teritorial Kesultanan Sambas.
Baca juga: Choi Pan, Makanan Khas Singkawang yang Wajib Kalian Coba!
KAR Bosscha pun meminta izin kepada Sultan Sambas, yakni Sultan Achmad Syaifudin untuk melakukan survei. Sehingga ia memperoleh sebuah tempat di Puncak Lembang, Sanggau Ledo. Karena jarak antara Puncak Lembang dan Sambas terlalu jauh, ia pun membangun rumah peristirahatan di Singkawang.
Pada tahun yang sama KAR Bosscha menikah dengan penduduk lokal berdarah Jawa yang bernama Janiah R. Soeripto. Hanya setahun KAR Bosscha berada di Singkawang karena usaha perkebunan teh yang berada di Jawa Barat memerlukan dirinya untuk melakukan pengembangan.
Daripada membuka lahan barunya di Kalimantan yang harus mengeluarkan modal yang tidak sedikit. Akhirnya KAR Bosscha pun lebih fokus untuk menekuni usaha pengembangan perkebunan teh di daerah Jawa.
KAR Bosscha Wafat
Pada tahun 1903, KAR Bosscha sempat kembali ke Singkawang untuk menjemput anaknya agar melanjutkan pendidikannya di Jawa. Ia pun meninggal di rumah peristirahatannya di Malabar, Jawa Barat pada tanggal 26 November 1928.
Baca juga:Menjelajahi Keindahan Hutan Mangrove Setapuk Besar Singkawang
Tokoh asal Belanda ini pun meninggal tak lama setelah enyaksikan peresmian Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat. Hingga saat ini, Rumah Bosscha di Singkawang masih terawat dengan baik dan ada keturunannya dari anak pertamanya yang bernama Noor Bosscha menempati rumah tersebut*