Sejumlah Restoran China di Bali Buka Kembali Sambut Kedatangan Wisatawan

Restoran China di Bali
Ilustrasi. Restoran China. Dok.Pixabay.com

TURISIAN.com – Sejumlah restoran China di Bali buka kembali setelah sempat tutup akibat pandemic Covid-19, selama dua tahun belakangan.

Pembukan resto-resto China ini menyusuk kebijakan pemerintah China yang menilai positif Indonesia dalam menyambut wisatawan mancanegara. Khususnya,  yang berbahasa Mandarin menjelang Tahun Baru Imlek.

“Indonesia dan beberapa negara telah menyiagakan para stafnya yang bisa berbahasa Mandarin untuk membantu beberapa bidang pekerjaan terkait dengan pariwisata,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, seperti dikutip Turisian.com dari Antaranews, Jumat 13 Januari 2023.

Menurut dia, sikap positif itu menunjukkan bahwa keramah-tamahan tuan rumah negara-negara sahabat dalam menyambut wisatawan China.

BACA JUGA: Mengenal Pura Agung Besakih, Pusat Kegiatan Seluruh Pura di Bali

Ini tentunya, dengan harapan mereka yang datang disambut hangat dan bahagia agar negara-negara tersebut menjadi tujuan favorit.

“Sejumlah restoran China di tempat-tempat wisata seperti Bali yang tutup sementara karena COVID-19 akan kembali buka secara bertahap,” kata Wang dalam pengarahan pers rutin itu.

Demikian halnya dengan beberapa agen perjalanan wisata di Pulau Dewata itu, kata Wang, telah meluncurkan paket wisata Imlek untuk wisatawan China.

“Akan ada berbagai upaya lagi untuk memudahkan wisatawan China mencapai tempat-tempat wisata, termasuk dengan memperbanyak penerbangan langsung,” ujarnya.

BACA JUGA: Sail Tidore 2022, Bakal Memuaskan Wisatawan Asing dan Domestik, Ini Tanggalnya

Solidaritas Internasional

Pihaknya akan terus menyesuaikan langkah-langkah tanggap COVID-19 sesuai dengan perkembangan yang terjadi.

Ini guna memastikan perjalanan lintas-batas yang aman, tanpa hambatan. Dan berkontribusi terhadap solidaritas internasional dalam memerangi pandemi dan memulihkan perekonomian global.

“Kami juga mengingatkan para wisatawan China untuk berhati-hati dan memantau kondisi kesehatannya. Tujuannya, agar perjalanan ke luar negeri lancar dan menyenangkan,” kata Wang.

Otoritas China sejak 8 Januari 2023 membebaskan warganya ke luar negeri untuk berbagai tujuan.

BACA JUGA: Kunjungan Wisatawan ke Bali Sentuh Angka 10 Ribu Per Hari

Mulai tanggal tersebut, China juga membebaskan para pelaku perjalanan internasional dari kewajiban karantina setibanya di China.

Kebijakan tersebut merupakan bentuk pelonggaran setelah hampir tiga tahun China menerapkan kebijakan nol kasus COVID-19 secara ketat.

Sehingga warga setempat tidak bisa leluasa bepergian ke luar negeri.

BACA JUGA: 490 Ribu Lebih Wisatawan Masuk Bali Pada Libur Nataru

Namun, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan anggota Uni Eropa menerapkan pembatasan kedatangan warga negara China.

Alasannya, lantaran China dinilai tidak transparan dalam melaporkan perkembangan terbaru COVID-19.

China menuduh negara-negara tersebut bertindak diskriminatif. China melancarkan aksi balasan terhadap Jepang dan Korsel dengan tidak memberikan visa kunjungan. ***

Pos terkait