Mengenal Pura Agung Besakih, Pusat Kegiatan Seluruh Pura di Bali

Pura Agung Besakih
Pura Agung Besakih di Karangasem, Bali.

TURISIAN.com – Saat berkunjung ke Kabupaten Karangasem di Pulau Dewata, Sobat Turisian bisa mampir ke wisata religi dan budaya Kompleks Pura Agung Besakih. Tempat ini merupakan pusat kegiatan seluruh pura yang ada di Bali. Serta memiliki bangunan pura terbesar.

Lokasinya terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Berada di lereng sebelah barat daya Gunung Agung yang merupakan gunung tertinggi di Bali. Sobat Turisian bisa mengaksesnya dari Kota Denpasar dengan jarak sekitar 25 km ke arah utara dari Kota Semarapura – Kabupaten Klungkung.

Perjalanan menuju Pura Agung Besakih pun cukup menyenangkan karena Sobat Turisian akan melewati panorama Bukit Jambul. Salah satu objek dan daya tarik wisata Kabupaten Karangasem lainnya.

Pemilihan posisi pura ini sengaja di desa yang dianggap suci karena letaknya yang tinggi. Dengan sebutan Hulundang Basukih yang kemudian menjadi Desa Besakih.

Baca juga: Tulamben, Wisata Bahari Karangasem Bali yang Sajikan Pesona Bawah Laut

Nama Besakih sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu Wasuki atau dalam bahasa Jawa Kuno Basuki yang berarti selamat. Selain itu, nama Pura Agung Besakih berdasarkan juga pada mitologi Naga Basuki sebagai penyeimbang Gunung Mandara.

Peninggalan Megalitikum

Hal menarik lain di pura yang satu ini, yaitu banyaknya peninggalan zaman megalitikum. Seperti menhir, tahta batu, struktur teras piramid yang penemuannya di kompleks pura tersebut.

Peninggalan itu pun menunjukkan bahwa sebagai tempat yang suci, tampaknya Pura Agung Besakih berasal dari zaman yang sangat tua. Jauh sebelum adanya pengaruh Agama Hindu.

Konsep Tri Hita Karana

Pembangunan kompleks pura tersebut berdasarkan keseimbangan alam dalam konsep Tri Hita Karana. Di mana penataannya berdasarkan arah mata angin, agar struktur bangunannya dapat mewakili alam sebagai simbolisme adanya keseimbangan tersebut.

Masing-masing arah mata angin disebut Mandala dengan dewa penguasa bernama “Dewa Catur Lokapala”. Mandala tengah sebagai porosnya, sehingga kelima mandala dimanifestasikan menjadi “Panca Dewata”.

Baca juga: Serunya Bermain di Rumah Pohon Bukit Lemped Karangasem Bali

Adapun penjabaran struktur bangunan Pura Agung Besakih berdasarkan konsep arah mata angin tersebut, antara lain:

  1. Pura Penataran Agung Besakih sebagai pusat mandala di arah Tengah dan merupakan pura terbesar dari kelompok pura yang ada, yang ditujukan untuk memuja Dewa Çiwa;
  2. Pura Gelap pada arah Timur untuk memuja Dewa Içwara;
  3. Pura Kiduling Kereteg pada arah Selatan untuk memuja Dewa Brahma;
  4. Pura Ulun Kulkul pada arah Barat untuk memuja Dewa Mahadewa;
  5. Pura Batumadeg pada arah Utara untuk memuja Dewa Wisnu.*

 

 

Sumber & Foto: Pemkab Karangasem

Pos terkait