Mengunjungi Pantai Pasir Putih Situbondo, Pilih Penginapan Murah Ini

Mengunjungi Pasir Putih Situbondo
Pengelola Pantai Pasir Putih Situbondo menyediakan peginapan bagi pengunjung. (Instagram/@wisata_situbondo1)

TURISIAN.com – Seiring dengan melandainya Covid-19, sejumlah objek wisata sudah mulai ramai dikunjungi warga, termasuk Pantai Pasir Putih Situbondo.

Jika pengunjung ingin menginap dan bisa menikmati suasana dan angin malam di pinggir pantai. Bisa menyewa penginapan dengan harga antara Rp250 ribu hingga Rp500 ribu per malam.

Biasanya saat ke penginapan itu tidak menyediakan makanan sehingga pengunjung bisa memanfaatkan warung. Atau rumah makan di lokasi itu.

Atau bisa juga pengunjung membawa ikan dari luar kemudian dibakar di area tersebut.

Biasanya adegan membakar ikan ini lebih meriah jika malam hari dan pengunjung bermalam di salah satu penginapan.

BACA JUGA: Menikmati Pantai Pasir Putih Situbondo, Apa saja sih fasilitasnya?

Tentu lebih nikmat lagi jika ikan yang didapat dari nelayan yang berlabuh di sekitar pantai tersebut karena ikannya masih segar.

Tidak hanya pada hari Minggu atau hari libur, objek wisata itu ramai. Pada hari-hari biasa, banyak warga masyarakat yang datang meskipun hanya menghabiskan waktu pada pagi hingga siang hari atau sebaliknya dari siang hari hingga petang.

Bahkan, pada libur Lebaran pada Mei 2022, jumlah pengunjung di Pasir Putih mencapai 5.512 orang dalam sehari.

Kondisi Mulai Pulih

Bagi pengunjung yang memilih datang pagi dan ingin menikmati Matahari terbit, dapat memanfaatkan dermaga yang menjorok agak ke tengah.

BACA JUGA: Plaza Rengganis Situbondo yang Memesona dan Sarat Nilai Historis

Sedangkan untuk menikmati Matahari tenggelam, cukup dari bibir pantai, bahkan dari bawah pohon rindang, terutama saat posisi Mentari berada di utara.

Selain menyediakan sarana rekreasi bagi warga, baik dari Situbondo maupun bagi warga luar daerah. K

eberadaan objek wisata bahari Pasir Putih juga menjadi tumpuan ekonomi warga yang umumnya bekerja sebagai nelayan itu.

Selain menangkap ikan, warga di kawasan Pasir Putih juga membuat beragam cenderamata yang dibuat dari bahan dasar kuli kerang atau membuat kaus dengan tulisan “Pantai Pasir Putih Situbondo”.

Selain itu, warga juga menjual aneka ikan kering dan turunannya, seperti kerupuk atau terasi.

Pelaku UMKM

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadikan kawasan wisata sebagai proyek percontohan pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi dan pengembangan halal value chain bagi produk industri dan usaha kecil dan menengah.

BACA JUGA: Kampung Kerapu Situbondo, Tempat Budi Daya Ikan yang jadi Wisata Keluarga

Dengan sistem halal itu, maka Pemerintah Kabupaten Situbondo mengarahkan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Kawasan itu dipilih karena dinilai istimewa, yakni Situbondo sebagai “Kota Santri”, sekaligus memiliki objek wisata yang legendaris.

Situbondo juga menjadi pintu masuk wisatawan dari barat, termasuk dari Surabaya dan sekitarnya maupun dari timur, yakni dari Situbondo sendiri, Kabupaten Bondowoso, Jember dan Banyuwangi.

BACA JUGA: Ingin Travelling Tanpa Bikin Kantong Jebol? Tempat Wisata Ini Bisa Jadi Pilihan

Karena itu, objek wisata tersebut menjadi semacam tempat rehat (rest area) bagi masyarakat yang melakukan perjalanan jauh dari sejumlah daerah di Pulau Jawa menuju Banyuwangi atau bahkan ke Bali.

Selain menjadi jujukan masyarakat yang ingin memenuhi dahaga batin untuk menikmati suasana laut dan bermain bersama keluarga, semaraknya kembali pengunjung yang datang ke Pantai Pasir Putih tentu akan menambah pemasukan pada pemerintah daerah setempat.

Sisi lain dari kembali ramainya kunjungan di objek wisata menunjukkan bahwa ekonomi masyarakat mulai pulih. Masih di semangat kemerdekaan dengan jargon “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.  *** (Sumber: Antaranews)

Pos terkait