Wisata ke Kampung Lokapurna Yuk, Dimana itu ?

Kampung Lokapurna
Keberadaan Curug yang masih sangat alami di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Kabupaten Bogor, Jawwa Barat. (Instagram/@muzakky_45)

TURISIAN.com – Pernah mendengar Kampung Lokapurna? Kalau belum, jadikan pekan ini untuk menjajal salah satu objek wisata di kaki Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TGNHS) ini.

Bekerjasama dengan masyarakat sekitar, pengelola kawasan wisata Kampung Lokapurna ini memperkenalkan Canar Adventure Camp.

Sebuah kawasan wisata perkemahan seluas delapan hektare bernuansa alam liar yang aman.

Ketua Yayasan Kampung Lokapurna M. Danur Dinar ditemui baru-baru ini menuturkan, pengelolaan area wisata berkemah telah mencapai 11 lokasi.

Termasuk Canar Adventure Camp sudah cukup banyak dikunjungi wisatawan sejak Februari 2022.

BACA JUGA: Serba Menarik dan Unik, Berikut Aktivitas Kota Bogor Hingga Penghujung Tahun 2022

Berlokasi di Desa Gunungsari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kampung Lokapurna menjadi bakti warga veteran yang memiliki cara khas dalam upaya mengelola wisata lengkap dengan sentuhan budaya.

“Kami tetap akan menjaga budaya, kecintaan terhadap alam. Beruntung bertemu dengan teman-teman yang peduli dalam mengembangkan wisata di wilayah ini dan masih mempertahankan nuansa alamnya,” kata Danur.

Direktur Canar Adventure Taufik Ibrahim menjelaskan keberadaan kemah dengan nuansa alam liar kini mulai terkikis dengan lokasi kemah yang sudah mendapat sentuhan modernisasi.

BACA JUGA: 3 Bubur Legendaris Kota Bogor, Pas Buat Memulai Hari Berenergi

Sehingga Kampung Lokapurna yang masih asri pada Taman Nasional Kaki Gunung Salak, cocok untuk perkemahan yang jauh dari kebisingan.

Diapit Tiga Curug

Berada di ketinggian 1.000 mdpl, Canar Adventure menjadi pilihan asyik untuk berkemah. Selain berada di lokasi yang masih berkabut setiap pagi dan sore hari.

Lokasi tersebut juga berada pada tiga curug sekaligus. Yakni Curug Ratu, Curug Seribu dan Curug Muara Herang sehingga dapat memberikan pilihan wahana pendukung.

Meski bernuansa rimba, kata dia, area kemah yang menampung 200 tenda ini telah dilengkapi aliran listrik untuk penerangan. Wisatawan dapat membawa kemahnya sendiri maupun menyewa.

BACA JUGA: Seru Nih Liburan ke Desa Wisata Mulyaharja Bogor, Banyak Hal Menarik!

Pengelolaan wisata kemah yang baru sekitar setelah tahun sejak akhir 2021 bersama masyarakat sekitar, mulai gandrung sejak Februari 2022.

Silih berganti, wisatawan yang datang mulai nyaman dengan pemandangan rimbun di sekitarnya.

Menurut Taufik, kebangkitan ekonomi masyarakat sekitar area wisata perlu mendapat dorongan dengan kreativitas. Begitu pun perlunya kolaborasi berbagai pihak yang peduli terhadap ekonomi masyarakat desa.

“Untuk mengelola objek wisata bersama masyarakat ini, kami bahu-membahu membuka wawasan. Keterbukaan dan kekompakan sehingga terwujud objek wisata yang menarik,” katanya. ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait