Pengajaran Musik Angklung dengan Metode Unik oleh Ardian di Tokyo Jepang

Musik Angklung
Seniman asal Jawa Barat Ardian Sumarwan saat mempromosikan dan mengajarkan angklung kepada para penyandang disabilitas di Jepang. Foto-foto: Instagram/@kbritokyo
angklung-Tokyo3
angklung-Tokyo1
angklung-Tokyo4
angklung-Tokyo5
angklung-Tokyo
angklung-Tokyo3 angklung-Tokyo1 angklung-Tokyo4 angklung-Tokyo5 angklung-Tokyo

TURISIAN.com – Musik Angklung makin mudah dimainkan kemana saja. Kesenian tradisional asal Jawa Barat ini memang tidak terlalu sulit.

Cukup menyimak instruktur, alunan musik yang digoyangkan dari alat bambu itu akan mengeluarkan nada-nada harmoni.

Masih terkait kesenian Angklung, Kedutaan Besar RI di Tokyo mendukung seniman asal Jawa Barat Ardian Sumarwan dalam mempromosikan dan mengajarkan angklung kepada para penyandang disabilitas di Jepang.

KBRI Tokyo dalam keterangan persnya, Senin 4 Juli 2022, menjelaskan bahwa Ardian Sumarwan mengajarkan cara memainkan angklung untuk penyandang disabilitas di depan 250 dosen. Termasuk, siswa jurusan seni musik  Universitas Gifu dan Universitas Chubu, Jepang.

BACA JUGA: 5 Seni Tradisional Indonesia yang Memukau Dunia

Metode Unik Pengajaran Angklung

Bahkan metode unik yang digunakan Ardian dalam mengajarkan permainan angklung mendapat perhatian dari kalangan seni musik Jepang karena sifatnya yang inklusif.

Metode itu memungkinkan para penyandang disabilitas –khususnya tuna rungu– tetap dapat menikmati dan memainkan angklung dengan cara khusus.

Metode memainkan angklung bagi penyandang disabilitas yang diajarkan oleh Ardian itu menggunakan lampu sebagai penanda nomor angklung atau nada yang dimainkan.

Sehingga memungkinkan para penyandang tuna rungu mengikuti nada dan memainkan angklung.

Ardian Sumarwan, yang akrab dipanggil Kang Ari, menjelaskan bahwa tujuannya ke Jepang adalah untuk menyebarluaskan metode pembelajar seni musik bagi penyandang disabilitas kepada para pengajar seni musik di Jepang.

BACA JUGA: Sasando, Alat Musik Berdawai dari Pulau Rote yang Hasilkan Nada Merdu

“Misi saya ke Jepang ini adalah memperkenalkan angklung kepada masyarakat Jepang khususnya mahasiswa seni musik dan mahasiswa fakultas Luar Biasa di Universitas Gifu dan Universitas Chubu dengan memberikan metode pembelajar seni musik bagi penyandang disabilitas,” ujar Ardian.

“Dengan terjalinnya hubungan baik antara Indonesia dan Jepang melalui Universitas Gifu dan Universitas Chubu, saya berharap dapat merealisasikan rencana penyelenggaraan konser akbar siswa penyandang disabilitas di Provinsi Gifu,” sambunya.

Ke depan dirnya ingin menyebarkan pembelajaran angklung di seluruh sekolah luar biasa di Jepang, dengan menggunakan metode khusus bagi penyandang disabilitas.

BACA JUGA: 4 Atraksi Seni Tradisional Samosir yang Bikin Wisatawan Terpukau

Apresiasi Dari Dubes RI untuk Jepang

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi menyampaikan dukungan penuh upaya promosi angklung oleh Ardian Sumarwan.

“Upaya yang dilakukan Kang Ari ini patut kita apresiasi dan dukung penuh. Elemen inklusivitas menjadi unsur penting dari promosi seni dan budaya Indonesia di Jepang,” kata Dubes Heri.

“Kang Ari menjadi salah satu dari sedikit seniman Indonesia yang berinovasi untuk memastikan semua orang dapat menikmati kesenian Indonesia, khususnya angklung,” ujar Heri, menambahkan.

Sebagai bentuk dukungan konkret KBRI Tokyo, Dubes Heri mengundang Ardian Sumarwan untuk hadir ke Wisma Indonesia  Tokyo pada Minggu 3 Juli 2022.

Dalam kesempatan tersebut,  terjalin pertemuan dengan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Tokyo.

BACA JUGA: Festival Budaya Kongres Borneo 2022, Banyak Tampilan Atraksi Budaya

“Saya menggandeng Bu Nicke, Pak Uu dan Kang Ari hari ini untuk bersama mendiskusikan promosi seni dan budaya Jawa Barat di Jepang,” kata Dubes Heri.

Sinergitas dengan BUMN

Semoga cara ini,lanjut Heri, menjadi awal sinergi BUMN, pemerintah daerah dan pelaku budaya untuk semakin mengekspos keindahan seni dan budaya Jawa Barat di negeri Sakura itu.

Dalam kesempatan tersebut, para tamu undangan menikmati pameran mini wayang golek dan batik Jawa Barat milik KBRI Tokyo.

Acara pertemuan juga dimeriahkan dengan penampilan tari Jaipong.

BACA JUGA: Mengenal Tari Merak Sunda, Warisan Budaya Tak Benda dari Kota Bandung

Sebelumnya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo memperkenalkan angklung kayu pertama di dunia karya anak bangsa, Dhany Irfansyah, untuk memperingati Hari Angklung Sedunia 2021,

“Angklung kayu ini adalah inovasi terbaru dalam seni budaya angklung. Kang Dhany Irfan menciptakan angklung dengan memanfaatkan bahan kayu yang dapat dengan mudah ditemui di setiap negara,” ungkapnya.

Ini tentunya menjadi pendorong penyebaran angklung di seluruh dunia, tambah Heri yang juga merangkap Negara Federasi Mikronesia.

Peluncuran angklung kayu tersebut berlangsung di Wisma Duta Tokyo oleh Dubes Heri. Dengan pendampingan oleh  Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) Meinarti Fauzie.

Menurut Heri, kayu menjadi alternatif bahan untuk pembuatan angklung selain bambu.

BACA JUGA: Yuk ke Museum Geologi! Tempat Wisata Edukasi Menarik di Bandung

Angklung kayu itu juga dipromosikan secara langsung pada  akun Instagram KBRI Tokyo.

Selain Dhany Irfansyah, pembicara lain dalam acara itu adalah pendiri Saung Angklung Ujo, Taufik Udjo dan pegiat angklung milenial Masyhur.

Dhany mengatakan dirinya mengapresiasi dukungan KBRI atas karyanya tersebut.

“Angklung kayu ini saya ciptakan semata untuk memudahkan negara-negara lain membuat angklung dari bahan dasar kayu. Sehingga alat musik angklung bisa menyebar ke seluruh dunia,” kata Dhany.

Sebelumnya dia telah mencoba membuat angklung dari bambu Jepang. Namun bambu tersebut ternyata  kurang cocok untuk dijadikan angklung.

BACA JUGA: 15 Tempat Kuliner di Bandung Buat Pilihan Saat Libur Lebaran

Pernah Menciptkan Angklung Digital

Kiprah Dhany yang merupakan staf KBRI Tokyo pada bidang seni musik terbilang baik. Pria yang telah 16 tahun bermukim ke Jepang itu juga pernah menciptakan Angklung Digital lewat aplikasi mobile pada 2010.

Aplikasi itu tercatat sebagai rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI) yang didaftarkan oleh Indosat Ooredoo. Bersama Saung Udjo dan Masagistudio pada 20 November 2016.

MURI saat itu mencatat ada 3.218 orang memainkan aplikasi Angklung Digital itu lewat ponsel cerdas berbasis Android dan iOS.

Cara memainkan aplikasi itu juga mirip dengan angklung akustik, yaitu dengan cara digoyangkan. ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait