Sandiaga Sebut Tren Desa Wisata Bisa Jadi ‘Pandemic Winner’, Apa Itu?

Tren Desa Wisata
Ilustrasi. Desa Wisata. Foto: Getty Images/Boyloso

TURISIAN.com  – Tren desa wisata akan semakin mendapat tempat setelah pandemi usai, seiring dengan perubahan tren preferensi berwisata di tengah COVID-19.

“Kami meyakini bahwa Desa Wisata akan menjadi ‘pandemic winner’ dari sektor pariwisata,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa 21 Juni 2022.

Menurutnya, wisatawan pascapandemi COVID-19 lebih berorientasi pada daya tarik wisata yang lebih personalize, customize, localize, dan smaller in size.

Sandiaga mencatat ada adanya kenaikan kunjungan di desa-desa berbasis wisata  selama tahun 2021.

BACA JUGA: Menikmati Terasering Sawah yang Memukau di Desa Wisata Jatiluwih Bali

Dikatakannya, pengembangan objek wisata pedesaan harus mendapat dukungan juga dari aspek akomodasi lokal alias homestay.

Karena hal ini nantinya akan berperan memberikan pengalaman menyenangkan untuk wisatawan.

Faktor kebersihan dan kenyamanan pun menjadi sebuah prioritas yang harus juga menjadi perhatian oleh pemilik homestay yang didominasi oleh penduduk lokal.

Peran serta semua pihak, termasuk juga masyarakat pada daerah setempat dengan cara turut menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan pada kawasan wisata.

Teken MoU dengan Kao Indonesia

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan Kao Indonesia dalam Kemitraan Pentahelix sebagai upaya untuk mewujudkan tren Desa Wisata yang Bersih, Sehat, Aman, dan Lestari.

Sandiaga turut menyaksikan penandatanganan Joint Statement antara Masahide Nishida selaku President Director PT Kao Indonesia dengan Henky Hotma Parlindungan Manurung selaku Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf.

Penandatangan MoU ini berlagsung bertepatan dengan acara Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Conference 2022.

BACA JUGA: Cari Tempat Liburan Keluarga yang Asyik? Datang Aja ke Desa Wisata Candran Bantul!

“Kami sangat menghargai upaya Kao Indonesia melalui Kolaborasi Sinergis ini dengan mendukung pengembangan destinasi wisata desa dari sisi kesehatan,” ungkap Sandiaga.

“Dan kebersihan lingkungan yang tentunya sesuai dengan situasi serta kebutuhan yang dibutuhkan oleh desa-desa wisata sehingga sektor pariwisata dapat kembali bangkit dan bertumbuh,” sambungnya.

Kao Indonesia menyediakan 10.000 paket produk sebagai fasilitas penunjang untuk homestay yang berada pada kawasan tempat wisata pedesaan.

Dengan cara ini  dapat meningkatkan minat wisatawan untuk menginap di homestay dan mengembangkan potensi yang ada  sebagai destinasi tujuan utama wisata dalam negeri.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Henky Hotma Parlindungan Manurung mengapresiasi upaya perusahaan yang bekerjasama dengan Kemenparekraf.

Objek WIsata Pedesaan yang Nyaman

Khususnya, dalam  upaya berpartisipasi mewujudkan Desa Wisata yang Bersih, Sehat, Aman, dan Lestari.

BACA JUGA: Berkemah Asyik Bersama Keluarga di Desa Wisata Tinalah Yogyakarta

Dari kolaborasi ini, Henky berharap dapat membantu meningkatkan faktor kebersihan pada setiap homestay. Dan menjadi standard baru sehingga homestay lebih bersih dan nyaman.

“Desa wisatanya berkembang. Dan tentu saja potensi peningkatan pendapatan ekonomi nantinya bakal mengikuti. Utamanya, bagi penduduk lokal pemilik homesta. Serta masyarakat luas pada desa wisata tersebut,” kata Henky.

Pada bagian lain, Vice President Director PT Kao Indonesia Jeniagusliono S. S, mengatakan implementasi kolaborasi ini akan berlangsung sepanjang 2022 hingga 2023.

“Kami berharap semoga kerjasama sinergis yang berlangsung saat ini dapat memberikan dampak nyata. Dan berkelanjutan terutama pada Desa Wisata Prioritas yang menjadi sasaran kegiatan ini,” kata Jeniagusliono. ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait