TURISIAN.com – Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) terkenal sebagai penghasil kuda sandel (sandalwood pony) terbaik di Indonesia. Ketenaran tersebut juga tak lepas dari luasnya hamparan padang rumput atau savana di Pulau Sumba. Salah satunya savana di Bukit Ledongara.
Savana di Bukit Ledongara memang belum setenar Bukit Wairinding di Sumba Timur. Tetapi jika Sobat Turisian masuk pecinta wisata antimainstream dan menginginkan ketenangan, Bukit Ledongara menjadi pilihan tepat.
Objek wisata Sumba ini berlokasi di daerah Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT. Letaknya tak terlalu jauh dari Bandara Tambolaka ataupun Kota Tambolaka. Memerlukan waktu tempuh kurang dari 30 menit.
Jalan menuju Ledongara sudah cukup baik dengan kondisi beraspal. Menariknya lagi, menuju bukit ini tidak ada medan jalan yang terlalu berat, baik tanjakan maupun kelokan ekstrem. Berbeda dengan perjalanan ke bukit lain yang harus menanjak dan berkelok.
Baca juga: Menapak Jejak di Hamparan Hijau Bukit Wairinding Sumba Timur
Saat tiba di atas Bukit Ledongara, Sobat Turisian akan langsung disuguhi hamparan luas padang rumput yang memanjakan mata dan bikin jiwa tenang. Dijamin Sobat Turisian malas untuk pulang.
Pesona Bukit Ledongara Pulau Sumba
Bukit Ledongara memiliki dua pesona yang berbeda dengan keindahannya masing-masing. Pesona pertama akan tampak saat musim hujan karena savana akan berwarna hijau nan indah. Membuat rileks kala mata memandang.
Nah, pesona kedua terlihat pada musim kemarau, di mana savana akan tampak kuning kecoklatan, berpadu dengan birunya langit Sumba. Sobat Turisian tinggal pilih saja sesuai keinginan. Apapun pilihannya, namun satu yang pasti jangan lupa swafoto atau foto bersama, jamin hasil fotonya eksotik dan instagenik buat koleksi di medsos.
Sebaiknya, Sobat Turisian jika ingin datang ke sini, pilih waktu sore hari. Di waktu ini, kalian bisa menikmati keindahan sunset yang sangat cantik nan eksotik. Lautan Sumba pun akan tampak dari puncak bukit, menambah pesona keindahan Bukit Ledongara. Nuansa romantis pun bisa jika datang bersama pasangan.
Berada di puncak bukit ini, Sobat Turisian bisa merasakan hembusan angin yang memanjakan tubuh dan kesegaran udara khas pegunungan. Bila beruntung, kalian juga akan melihat kuda atau kerbau yang merumput dan berlarian di bukit savana ini.
Baca juga: Mengunjungi Desa Adat Todo di NTT dengan Rumah Adatnya yang Unik
Hewan tersebut merupakan peliharaan warga setempat yang sudah diberi tanda pemilik di tubuhnya. Jadi tak akan tertukar meski lepas bebas berkeliaran. Para pemilik hewan akan mengecek keberadan peliharaannya setiap seminggu atau sebulan sekali.*
