Tradisi Ladosan Dhahar Kembul Bujana Sambut Delegasi G20

Ladosan Dhahar Kembul Bujana
Ilustrasi. Abdi dalam Keraton Yogyakarta. (iStock)

TURISIAN.com – Tradisi Ladosan Dhahar Kembul Bujana dihadirkan dalam penyambutan delegasi Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Pendidikan G20.

Acara yang diinisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berupa jamuan makam malam.

Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20, Iwan Syahril dalam keterangan tertulis, Kamis 17 Maret 2022, mengatakan melalui tradisi Ladosan Dhahar Kembul Bujana ini diharapkan para delegasi bisa mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan selama berada di Yogyakarta.

BACA JUGA: Rekreasi Sambil Edukasi Teknologi di Baron Technopark Yogyakarta

“Malam ini, kami ingin memperkenalkan kepada Anda mengenai budaya dan tradisi berusia ratusan tahun. Yang, diwujudkan dalam bentuk keramahtamahan, tarian, dan masakan,” tuturnya saat memberikan sambutan sebelum jamuan makan malam.

Tradisi makan ini melibatkan beberapa orang untuk memberikan layanan khusus pada anggota kerajaan. Para pramusaji mengenakan pakaian adat yang identik dengan abdi dalem keraton.

Peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwono VII

Makanan dibawa oleh pramusaji dalam wadah kayu yang dipikul di pundak. Wadah kayu yang dikenal sebagai jodhang ini dibawa seorang punggawa yang berjalan di depan. Sambil memegang songsong atau payung kuning kerajaan.

BACA JUGA: Pilih Camping di Malang atau Yogyakarta? Ini 5 Tempat Wajib Kamu Coba

Iwan Syahril menuturkan tradisi makan malam itu berlangsung di Bale Kambang, yang merupakan salah satu rumah peninggalan Sri Sultan Hamengkubuwono VII yang kini dijadikan museum.

Prosesi Ladosan Dhahar Kembul Bujana untuk para delegasi EdWG G20 itu diawali dengan parade oleh tujuh petugas perempuan.

Kemudian disusul, laki-laki yang berjalan kaki dari dapur utama menuju Gadri atau Bale Kambang.

Pembawa Jodhang, dipimpin oleh seorang Bekel atau Cucuk Lampah, yang kemudian disusul oleh pembawa tembang di sebelah kiri.

BACA JUGA: Harga Tiket dan Jadwal Kereta Api Terbaru Jakarta-Yogyakarta

Bersama empat petugas yang membawa Jodhang, dan terakhir pramusaji perempuan yang bertugas menyajikan hidangan di meja tamu.

Ia menjelaskan, sebanyak 11 menu dihidangkan untuk para delegasi G20. Mulai dari makanan pembuka hingga makanan penutup.

Yakni Bir Jawa, Roti Jok Semur Ayam, Ledre Pisang, Salad Mentimun, Nasi Pandan Wangi, Dendeng Age.

BACA JUGA: Dua Objek Wisata dengan Nama Teletubbies di Yogyakarta

Ada juga, Sapitan Lidah, Zwaart Zuur (Bebek Asam Hitam), Lombok Kethok Sandung Lamur, Setup Pakis Taji, dan Rondo Topo dengan Saus Karamel.

Sebagamana diketahui, Kota Yogyakarta yang dikenal sebagai Kota Pelajar dan kental dengan adat dan budayanya dipilih sebagai tuan rumah pelaksanaan Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Pendidikan G20, yang berlangsung pada 16-18 Maret 2022.***

Sumber: Antaranews

Pos terkait