TURISIAN.com – Desa wisata Tondok Bakaru di Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat berhasil masuk peringkat 50 besar terbaik ADWI 2022.
Prestasi yang akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan. Paling tidak dengan masuk dalam nomisasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), Tondok Bakaru makin banyak dikenal orang.
Selain alamnya, kawasan ini juga memiliki potensi budaya yang cukup besar.
Objek wisata ini terletak tepat di bawah kaki Gunung Mambulilling yang merupakan salah satu gunung tertinggi di Sulawesi Barat dengan ketinggian 2.741 meter.
BACA JUGA: Desa Wisata Tondok Bakaru Sajikan Berbagai Spot Wisata Menarik
Wisatawan yang berkunjung akan disuguhi pemandangan berupa hamparan sawah dan budidaya bunga anggrek.
Selain itu, desa yang berjarak sekitar 1 kilometer dari ibu kota Kabupaten Mamasa ini juga merupakan desa terakhir sebelum memasuki Taman Nasional Gandang Dewata.
Desa Wisata Tondok Bakaru juga memiliki seni tradisi dan budaya yang kaya. Hal ini bisa terlihat dari kehadiran rumah adat Mamasa. Serta seni musik bambu dan tarian tradisional seperti tari Bulu Londong dan tari Malluya’.
Memacu Pelaku Parekraf
Keberhasilan desa ini pun mendapatkan apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
BACA JUGA:Desa Wisata Ekasari Bali Sajikan Aktivitas Wisata yang Menarik
“(Desa Tondok Bakaru) ini keindahan alamnya luar biasa. Alamnya sejuk dan mata kita dimanjakan dengan hijaunya hamparan sawah,” kata Menparekraf Sandiaga seperti dikutip Turisian.com dari laman resmi Kementerian Pariwisata, Kamis malam 13 Oktober 2022.
Sandiaga mengatakan pihaknya akan membantu mempromosikan potensi wisata yang ada pada kawasan tersebut.
“Kita harapkan ini nantinya menjadi bagian dari 1,1 juta lapangan kerja baru di 2022,” katanya terkait Desa Bakaru masuk 50 besar terbaik ADWI 2022.
BACA JUGA: 5 Aktivitas Menarik Buat Kalian Coba di Desa Wisata Pulau Kolorai
Hal yang sama juga disampaikan Bupati Mamasa, Ramlan Badawi. Ramlan berharap kehadiran Menparekraf Sandiaga ke Desa Wisata Tondok Bakaru bisa menginspirasi dan memacu semangat pelaku parekraf di Mamasa untuk bangkit.
“Mudah-mudahan ke depannya kami bisa mengembangkan (potensi wisata di Mamasa) sesuai arahan Bapak Menteri,” ujar Ramlan.
Tak hanya itu, Ramlan juga mengapresiasi kehadiran Sandiaga sebagai menteri ketiga yang berkunjung ke Mamasa.
“Baru ada tiga menteri yang berkunjung ke Mamasa. Zaman Soeharto ada Pak Harmoko, kemudian di Masa SBY (Soesilo Bambang Yudhoyono) ada Pak Freddy Numberi. Sekarang masa Presiden Joko Widodo ada Pak Sandiaga Salahuddin Uno,” katanya. ***
