TURISIAN.com – Puas piknik ke destinasi wisata alam saat liburan kemarin. Bolehlah untuk liburan akhir pekan ini, Sobat Turisian coba wisata sejarah dan budaya ke situs candi. Ada Candi Tikus di Trowulan, Mojokerto yang menarik Sobat Turisian kunjungi.
Selain bangunannya, penamaan candi ini pun sama uniknya. Nama ‘Tikus’ hanya merupakan sebutan dari masyarakat setempat. Konon, pada saat penemuan pertama kali, lokasi candi ini berada merupakan sarang tikus. Semula bangunannya telah terkubur dalam tanah dan ditemukan kembali pada tahun 1914.
Penggalian situs candi ini berlangsung berdasarkan laporan Bupati Mojokerto kala itu, R.A.A. Kromojoyo Adinegoro. Dengan adanya penemuan miniatur candi di sebuah pekuburan rakyat. Akhirnya, pemugaran secara menyeluruh berlangsung pada tahun 1984 sampai dengan 1985.
Hingga saat ini belum ada sumber informasi tertulis yang menerangkan secara jelas tentang kapan, untuk apa, dan oleh siapa Candi Tikus dibangun. Namun dengan adanya miniatur menara, hasilnya perkiraan candi ini berdiri antara abad 13 sampai 14 M, karena miniatur menara merupakan ciri arsitektur pada masa itu.
Fungsi Awal Candi Tikus Mojokerto
Terlihat dari segi bentuknya, bangunan candinya mirip sebuah petirtaan. Hal ini mengundang perdebatan di kalangan pakar sejarah dan arkeologi mengenai fungsinya. Sebagian pakar berpendapat bahwa candi ini merupakan petirtaan, tempat mandi keluarga raja.
Ada pula sebagian pakar yang berpendapat bahwa Candi Tikus sebagai tempat penampungan dan penyaluran air. Berfungsi untuk keperluan penduduk Trowulan kala itu. Tetapi, menaranya yang berbentuk meru menimbulkan dugaan bahwa bangunan tersebut juga berfungsi sebagai tempat pemujaan.
Jika Sobat Turisian melihat secara langsung, bangunan Candi Tikus menyerupai sebuah petirtaan atau pemandian, yaitu sebuah kolam dengan beberapa bangunan di dalamnya. Hampir seluruh bangunan berbentuk persegi empat dengan ukuran 29,5 m x 28,25 m yang terbuat dari batu bata merah.
Tata Letak Bangunan Candi Tikus Trowulan
Menariknya, letak bangunannya lebih rendah sekitar 3,5 m dari permukaan tanah sekitarnya. Di permukaan paling atas terdapat selasar dengan lebar sekitar 75 cm yang mengelilingi bangunan. Pada sisi dalam, turun sekitar 1 m terdapat selasar yang lebih lebar mengelilingi tepi kolam. Pintu masuk ke candi terdapat di sisi utara, berupa tangga selebar 3,5 m menuju ke dasar kolam.
Baca juga: Pesona Eksotik Candi Brahu Mojokerto yang Memukau
Lalu pada sisi kiri dan kanan kaki tangga terdapat kolam berbentuk persegi empat yang berukuran 3,5 m x 2 m dengan kedalaman 1,5 m. Di dinding luar masing-masing kolam berjajar tiga buah pancuran berbentuk padma (teratai) yang terbuat dari batu andesit.
Tepat menghadap ke anak tangga, sedikit masuk ke sisi selatan, terdapat sebuah bangunan persegi empat berukuran 7,65 m x 7,65 m. Di atas bangunan ini ada sebuah ‘menara’ setinggi sekitar 2 m beratap meru dengan puncak datar.
Menara yang terletak di tengah bangunan tersebut sekitarnya terdapat 8 menara sejenis yang berukuran lebih kecil. Di sekeliling dinding kaki bangunan, berjajar 17 pancuran berbentuk bunga teratai dan makara.
Material Bangunan Candi Tikus
Terdapat pula dua jenis batu bata dengan ukuran yang berbeda, digunakan dalam pembangunan candi ini. Kaki candi terdiri atas susunan bata merah berukuran besar yang tertutup dengan susunan bata merah berukuran lebih kecil. Kemudian pancuran air yang terdapat di candi ini pun ada dua jenis yang terbuat dari bata merah dan batu andesit.
Perbedaan material bangunan tersebut, menimbulkan dugaan bahwa Candi Tikus dibangun secara bertahap. Tahap pertama pembangunan kaki candi menggunakan batu bata merah berukuran besar, sedangkan pada tahap kedua memakai bata merah berukuran lebih kecil.
Sehingga dengan kata lain, bata merah yang berukuran lebih besar usianya lebih tua daripada ukuran yang lebih kecil. Pancuran air yang terbuat dari bata merah, perkiraannya dibuat dalam tahap pertama karena bentuknya yang masih kaku.
Sementara pancuran dari batu andesit yang lebih halus pahatannya. diperkirakan pada tahap kedua. Meski demikian, tidak ada informasi secara pasti kapan kedua tahap pembangunan itu berlangsung.
Lokasi & Rute ke Candi Tikus Mojokerto
Objek wisata Mojokerto ini, berlokasi di Dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Berjarak kurang lebih 13 km di sebelah tenggara pusat kota Mojokerto. Posisinya berada di sebelah kiri jalan, sekitar 600 m dari Candi Bajangratu.
Baca juga: 4 Aktivitas Wisata di Kampung Majapahit yang Harus Kalian Coba!
Untuk menuju ke sana, Sobat Turisian bisa memulai perjalanan dari jalan raya Mojokerto-Jombang. Di perempatan Trowulan, kemudian belok ke timur melewati Kolam Segaran dan Candi Bajangratu yang terletak di sebelah kiri jalan.*