TURISIAN.com – Aceh tak hanya menyimpan sejarah panjang dan kultur yang pekat di ujung barat nusantara. Di sudut-sudut lautnya, tersebar gugusan pulau yang memesona.
Hamparan pasir putih, air laut sebening kristal, dan keheningan tropis membuat provinsi paling barat Indonesia ini menjadi surga terselubung. Terutama, para pencari ketenangan dan petualang bawah laut.
Berikut beberapa pulau di Aceh yang layak disambangi—tempat di mana waktu seolah melambat, dan alam berbicara dalam bahasa keindahan.
Pulau Weh
Sabang, Kilometer Nol Nusantara
Di ujung utara Pulau Sumatra, Pulau Weh berdiri sebagai penjaga gerbang Indonesia. Sabang, kota di pulau ini, sering kali lebih dikenal daripada nama pulaunya sendiri. Tapi siapa pun yang menapakkan kaki di sini, akan tahu: Weh adalah jawaban bagi mereka yang mendambakan laut sebening kaca dan terumbu karang yang masih perawan.
Aktivitas menyelam dan snorkeling jadi menu utama. Di sela-sela itu, wisatawan bisa memancing, menyaksikan lumba-lumba beratraksi, atau sekadar duduk menatap senja. Kapal cepat dari Pelabuhan Ulee Lheue di Banda Aceh akan mengantar dalam waktu 45 menit ke Pelabuhan Balohan, Sabang.
Pulau Banyak
Surga 99 Pulau yang Masih Perawan
Terletak di barat daya Aceh Singkil, Pulau Banyak adalah kumpulan pulau—konon jumlahnya mencapai 99. Gugusan ini menyajikan keindahan yang nyaris belum terjamah: laguna tersembunyi, pantai berpasir putih yang sepi, serta taman laut yang belum tersentuh manusia.
Bagi peselancar, ombak di sini disebut-sebut setara dengan Mentawai. Spot diving-nya juga tak kalah eksotis. Pulau Banyak adalah tempat di mana penyu hijau dan penyu belimbing—dua spesies langka—masih menjadikan pantai-pantainya sebagai rumah.
Pulau Simeulue
Selancar, Lobster, dan Laut yang Tenang
Simeulue tak hanya sebuah pulau, tapi juga kabupaten yang memiliki ibukota di Sinabang. Namanya melejit di peta selancar dunia. Ombaknya menggoda peselancar dari Australia hingga Eropa.
Namun, Simeulue bukan hanya ombak. Pantainya cantik, lautnya jernih, dan kekayaan bawah lautnya menyimpan kejutan. Di darat, kulinernya tak kalah menggoda—terutama mie lobster, sajian khas yang jadi buruan. Penerbangan dari Medan ke Sinabang memakan waktu sekitar satu jam.
Pulau Tailana
Setitik Nirwana di Selatan Aceh
Terletak di gugusan Pulau Banyak, Tailana adalah permata tropis yang jarang tersentuh. Pasirnya seputih kapas, air lautnya bergradasi biru kehijauan. Snorkeling di sini serasa berenang di akuarium raksasa: terumbu karang utuh, ikan warna-warni menari bebas.
Tak hanya pantai, Tailana juga memiliki hutan tropis yang masih alami. Untuk mencapainya, wisatawan bisa menempuh perjalanan menuju Pelabuhan Singkil, lalu melanjutkan dengan speedboat.
Pulau Nasi
Mutiara Tenang di Pelukan Pulo Aceh
Pulau Nasi adalah salah satu pulau utama di gugusan Pulo Aceh. Dikelilingi pulau-pulau kecil seperti Pulau Batee, Keureusek, dan Pulo Breueh, kawasan ini menawarkan banyak titik pantai tersembunyi. Pantai Deumit, Mercusuar, hingga Pantai Nipah hadir dengan pasir putih yang seolah belum terinjak manusia.
Perjalanan ke Pulau Nasi bisa ditempuh sekitar satu jam dari Banda Aceh menggunakan boat menuju Pelabuhan Lamteng.
Pulau Keuh
Snorkeling Singkat, Pemandangan Tak Terlupakan
Berhadapan langsung dengan Samudra Hindia, Pulau Keuh di Aceh Jaya hanya berjarak 15 menit dari dermaga Gampong Patek. Tapi dalam waktu singkat itu, pemandangan yang disuguhkan terasa abadi.
Pantai berhiaskan pohon kelapa, air laut sebening kaca, serta hamparan karang di perairan dangkal menjadikan Keuh salah satu spot snorkeling terbaik di wilayah barat Aceh. Kecil namun mengesankan.
Aceh, lewat gugusan pulaunya, seolah mengajarkan bahwa keindahan tak selalu hadir dengan kemegahan. Terkadang, ia tersembunyi di tepian negeri, menunggu untuk ditemukan—dan dikenang. ***
