4 Aktivitas Wisata di Kampung Majapahit yang Harus Kalian Coba!

Kampung Majapahit
Patung Buddha Tidur. (source: indonesia.travel)

TURISIAN.com – Majapahit merupakan Kerajaan Hindu-Buddha yang besar di Indonesia. Nah, untuk mengenal lebih jauh tentang kerajaan ini, Sobat Turisian bisa datang ke Desa Wisata Kampung Majapahit di Mojokerto, Jawa Timur.

Di Kampung Majapahit, Sobat Turisian bisa menikmati pula aktivitas menarik dan beragam hal terkait kerajaan ini. Mulai dari peninggalan Kerajaan Majapahit, kuliner khas, hingga bertemu patung Buddha raksasa.

Di bawah ini ada 4 aktivitas menarik di Desa Wisata Kampung Majapahit yang harus Sobat Turisian coba.

1. Berkunjung ke Museum Majapahit
Kampung Majapahit
Museum Majapahit di area Kampung Majapahit. (indonesia.travel)

Museum yang berada di Kampung Majapahit ini, disebut juga dengan Museum Trowulan. Di dalamnya menyimpan berbagai koleksi artefak dan temuan arkeologi di sekitar Trowulan, Mojokerto.

Objek wisata edukasi di Desa Wisata Majapahit ini, pembangunannya oleh Henri Maclaine Pont, seorang arsitek sekaligus arkeolog asal Belanda. Bupati Mojokerto saat itu, Kanjeng Adipati Ario Kromodjojo Adinegoro juga turut  membantu.

Semula bangunan tersebut berguna sebagai gudang penyimpanan artefak Majapahit. Terutama untuk keperluan mencegah penjarahan dan pencurian dari situs Trowulan. Museum Majapahit baru resmi buka pada tahun 1987.

Baca juga: Air Terjun Madakaripura Tertinggi di Jawa dan Lekat dengan Gadjah Mada

Selain itu, museum inipun menampilkan berbagai macam temuan arkeologi dari wilayah Jawa Timur. Lokasi Museum Majapahit atau Museum Trowulan ini berada di Jalan Pendopo Agung, Ngelinguk, Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

2. Menikmati Pesona Candi Brahu
Kampung Majaphit
Candi Brahu yang megah dan indah. (indonesia.travel)

Tempat wisata di Kampung Majapit berikutnya ada Candi Brahu. Berlokasi di Dukuh Jambu Mete, Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto.

Candi Brahu sudah ada sejak Kerajaan Majapahit dipimpin Hayam Wuruk. Jadi diperkirakan seudah ada sejak Majapahit. Kemudian sejumlah sumber menyampaikan, candi ini sudah ada sejak masa pemerintahan Raja Brawijaya I.

Pendirinya merupakan seorang empu bernama Empu Sendok. Banyak yang menganggap masih  merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

Berbeda dengan candi lainnya di Jawa Timur seperti Candi Kidal, Candi Jago, dan Candi Tikus yang dibangun sebagai makam raja. Candi Brahu justru berfungsi sebagai tempat sembahyang dan berdoa.

Pos terkait