TURISIAN.com – Batik Indonesia telah masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia Tak Benda oleh UNESCO. Begitu pun Museum Batik Pekalongan menjadi satu-satunya museum di Indonesia yang mendapat sertifikat UNESCO dengan predikat Best Safeguarding Practice.
Predikat tersebut menempatkan Museum Batik tersebut menjadi institusi pelestari budaya batik melalui pelatihan batik. Kepada kalangan pelajar dari tingkat dasar, menengah, atas, kejuruan, dan politeknik.
Museum Batik Pekalongan yang berlokasi di Jalan Jetayu No. 1, Kota Pekalongan, Jawa Tengah ini memiliki 3 ruang pamer. Keunikannya, baik konsep, display, dan koleksi pada ruang pamer ini akan berganti setiap momentum peringatan Hari Batik Nasional setiap 2 Oktober.
Nah kalau Sobat Turisian penasaran dengan pameran koleksinya saat ini hingga tahun 2023 mendatang, langsung saja berkunjung ke sana. Berikut ini ada informasi hasil rangkuman Brosur Museum Batik Pekalongan yang Turisian.com kutip dari laman visitjawatengah!
1. Ruang Pamer 1
Sudah sejak lama atmosfer batik Kota Pekalongan telah menjadi sumber ekonomi masyarakatnya. Sehingga membuat para pengrajin batik tak hentinya menciptakan inovasi-inovasi baru yang memperkaya khazanah keanekaragaman Batik Pekalongan pada khususnya dan Batik Indonesia pada umumnya.
Di dalam Ruang Pamer 1 Museum Batik Pekalongan ini Sobat Turisian bisa akan menjumpai berbagai koleksi dengan mengusung konsep “Kolaborasi dalam Lingkaran Batik”. Menyajikan hasil kreasi 9 pengrajin asal Pekalongan dengan beragam motif dan warna. Ada yang menonjolkan motif buketan dengan gradasi warna corak masa lampau dan masa kini, juga ada batik dengan karakter encim, dan lainnya.
2. Ruang Pamer 2
Berlanjut ke Ruang Pamer 2 yang mengangkat tema “Perkembangan Alat Bahan Batik dan Batik Nusantara”. Di dalamnya Sobat Turisian bisa melihat koleksi bahan dan alat yang berhubungan dengan batik. Contohnya batik tulis, cap, dan kain tekstil motif batik, lalu jenis-jenis bahan kain batik, hingga ragam canting tulis dan canting cap.
Baca juga: Yuk Piknik dan Belajar Membatik di Museum Batik Pekalongan!
Di bagian tengah ruangan Pamer 2 Museum Batik Pekalongan ini pun terdapat Jedi, yaitu alat untuk melorod lilin/malam batik. Di sisi kanan kiri ruangan tampak beberapa kain dari perwakilan daerah di Indonesia dari ujung barat Sumatera sampai ujung timur Papua.
Perkembangan batik yang sangat pesar membuat hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki motif khas masing-masing daerah. Dengan ciri khas utama berupa kearifan lokalnya.
3. Ruang Pamer 3
Berikutnya ada Ruang Pamer 3 di Museum Batik Pekalongan yang terletak bersebelahan denga Ruang Pamer 2. Spot yang ini mengusung tema “Keanekaragaman Motif Batik Pedalaman dan Pesisiran”.
Batik Pedalaman berkembang di wilayah Yogyakarta dan Solo. Di masa silam, motif batik tak hanya mengandung makna simbolis tetapi juga menunjukkan kedudukan pemakainya. Bagian ini menampilkan ragam hias kain batik yang dipakai oleh Raja, Ningrat kerabat raja, dan bangsawan bukan kerabat Raja.
Lalu pada bagian spot Batik Pesisiran di Museum Batik Pekalongan ini menampilkan kain batik yang mendapatkan pengaruh dari bangsa Eropa, India, Tiongkok, dan Jepang. Umumnya batik hasil dari pesisir utara Jawa yang memiliki warna-warna yang cerah dan terang.
Ragam motif dan hiasnya bersifat naturalis, namun ada juga yang memiliki makna simbolis. Batik Pesisiran banyak berasal dari di Jakarta, Indramayu, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Kudus, Lasem, Tuban, Gresik, Sidoarjo, Maduran, dan sejumlah tempat lainnya.
Baca juga: Seruput Kopi Tahlil Khas Pekalongan yang Unik dan Nikmat Berkhasiat
Selain menikmati pameran koleksi yang ada di Museum Batik Pekalongan, di sini juga Sobat Turisian bisa melihat display foto-foto tempo dulu di sisi luar ruang pamer. Dapat pula mencoba membatik dengan canting di ruang workshop, hingga wisata belanja di Dekranasda Kota Pekalongan. Menarik ‘kan Sob!*