Yuk Piknik dan Belajar Membatik di Museum Batik Pekalongan!

Museum Batik Pekalongan
Museum Batik Pekalongan. (Source: visitjawatengah)

TURISIAN.com – Saat berkunjung ke Pekalongan, Sobat Turisian jangan hanya membeli kain atau baju batik. Tapi cobain juga mampir ke Museum Batik Pekalongan. Buat menambah wawasan dan mengenal lebih jauh tentang batik Indonesia.

Destinasi Museum Batik Pekalongan resmi buka untuk umum mulai tanggal 12 Juli 2006, setelah peresmian oleh Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Bangunannya mempunyai luas sekitar 2500 m2 yang menempati lahan seluas 3675 m2.

Bangunan museum  ini merupakan peninggalan Belanda yang telah berdiri sejak tahun 1906. Pada awalnya berfungsi sebagai kantor administrasi keuangan pabrik gula yang berada di sekitar area Karisidenan Pekalongan.

Dalam perkembangannya, gedung tersebut telah banyak mengalami perubahan fungsi. Pernah menjadi balai kota, kantor wali kota, hingga kompleks perkantoran Pemerintah Kota Pekalongan.

Di dalam Museum Batik Pekalongan ini, Sobat Turisian bisa mempelajari dan melihat aneka koleksi batik tua hingga modern. Baik itu yang berasal dari daerah pesisiran, daerah pedalaman, dan area Jawa lainnya.

Kemudian ada pula koleksi batik dari berbagai daerah di Nusantaara. Di antaranya batik dari Sumatera, Kalimantan, hingga Papua, serta kain jenis teknik batik dari mancanegara.

Baca juga: Black Canyon Petungkriyono, Hidden Gem di Pekalongan

Sobat Turisian di tempat ini, akan mendapat informasi yang lengkap mengenai sejarah batik Pekalongan. Ada batik tulis maupun batik cap, alat-alat dan bahan membatik, serta proses membatik. Kita juga bisa membeli batik Pekalongan di tempat ini.

Koleksi di museum Pekalongan ini berasal dari periode tahun 1900an hingga sekarang. Setiap 4 bulan sekali, ada pameran batik Pekalongan yang merupakan koleksi museum. Terbuka untuk umum, dengan tema yang berbeda setiap periodenya.

Belajar Membatik di Museum Batik Pekalongan

Selain memamerkan koleksi batik, museum ini juga merupakan pusat pelatihan membatik dan pusat pembelajaran batik. Jadi Sobat Turisian bisa mencoba membatik di tempat ini dengan harga paket yang cukup terjangkau. Dapat pula menjadi objek penelitian budaya batik bagi pelajar dan masyarakat.

Tak hanya itu, tempat wisata edukasi Pekalongan ini pun mempunyai program-program pelatihan atau workshop membatik. Ada pelatihan ke masyarakat secara langsung, ke berbagai sekolah, hingga ke berbagai institusi lainnya.

Kerja sama dengan berbagai pihak juga terselenggara guna pelestarian budaya batik. Semua hal itu dilakukan sesuai dengan komitmen Museum Batik Pekalongan untuk terus menjaga dan melestarikan budaya warisan nenek moyang yang bernilai adiluhung ini.

Pengakuan UNESCO

Museum Batik ini pun memiliki peranan yang sangat penting dalam memperjuangakan pengakuan dari UNESCO. Hingga akhirnya batik mendapat pengakuan sebagai warisan budaya tak benda asli dari Indonesia. Penobatannya tepat pada 2 Oktober 2009 melalui sidang khusus UNESCO di Doha-Qatar.

Baca juga: Pengen Bisa Membatik? Kunjungi 5 Kampung Batik yang Lagi Ngehits Ini

Sejak itulah tiap tanggal 2 Oktober diakui sebagai Hari Batik Nasional. Bersamaan dengan pengakuan UNESCO tersebut, Museum Batik Pekalongan juga mendapat penghargaan “Best Practices” untuk pelestarian budaya batik dari UNESCO. Penghargaan ini merupakan satu-satunya yang diraih oleh museum.*

 

 

 

Pos terkait