TURISIAN.com – Mendengar kata Kuta pasti banyak orang yang teringat dengan Pulau Bali. Namun ternyata Nusa Tenggara Barat (NTB) juga punya Pantai Kuta Mandalika Lombok yang tak kalah memesona sajian alamnya. Sobat Turisian pecinta pantai wajib datang ke sini!
Terlebih kini, pantai tersebut menjadi bagian dari Destinasi Super Prioritas Mandalika dan kian tenar dengan adanya gelaran MotoGP Mandalika. Tapi di luar itu semua, sajian alam pantai ini memang menakjubkan dengan hamparan pasir pantai yang putih dan garis pantai yang panjang.
Pantai Kuta Lombok terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Nama dari pantai ini pun mengambil dari nama desa tempat pantai ini berada, yakni Desa Kuta.
Destinasi wisata pantai unggulan tersebut memiliki bentuk yang cukup indah dan sangat cocok untuk menjadi spot pemotretan. Luas pantainya mencapai sekitar 7 kilometer. Sehingga mampu menampung begitu banyak wisatawan, terlebih ketika memasuki momen hari libur.
Suasananya yang tenang dan jauh keramaian kota, plus pemandangan yang memanjakan mata, membuat Pantai Kuta Lombok cocok bagi Sobat Turisian yang ingin healing atau refreshing. Tak heran banyak wisatawan yang merasa nyaman dan betah berlama-lama.
Air laut di objek wisata bahari Lombok ini pun sangat jernih, bersih, dan berwarna biru cerah dan semakin mengkilap di kala siang hari. Sobat Turisian akan puas bermain air atau beraktivitas olahraga air seperti snorkeling dan diving di tempat ini.
Baca juga: Yuk Coba Nikmati 5 Aktivitas Wisata Olahraga di Mandalika Lombok Berikut Ini!
Tak hanya menyuguhkan pemandangan yang memikat mata, Pantai Kuta Lombok juga menyediakan beberapa kelebihan yang tidak bisa Sobat Turisian temukan di tempat lainnya. Seperti cerita legenda yang membalutnya hingga melahirkan tradisi budaya yang menarik, yaitu Bau Nyale.
Tradisi Bau Nyale Mandalika
Bau Nyale merupakan sebuah upacara kebudayaan masyarakat Sasak terbesar di Pulau Lombok dan berlangsung satu kali dalam setahun. Dalam upacara ini masyarakat dan wisatawan mencari dan berburu cacing Nyale di perairan Pantai Kuta Lombok.
Konon tradisi Bau Nyale tersebut memiliki latar belakang dari sebuah cerita legenda. Kisahnya tentang seorang putri, bernama Putri Mandalika, yang sangat cantik jelita. Hingga banyak pangeran dan pemuda yang ingin menikah dengannya.
Karena kebijaksanaan sang putri dan tidak menginginkan terjadi pertumpahan darah di antara kerajaan. Maka ia memutuskan moksa (hilang) dan terlihat seperti terjun ke laut di kawasan Pantai Kuta Lombok tersebut.
Tetapi sebelumnya sang putri bertitah, “Wahai rakyatku, jika engkau ingin menemui dan menjumpaiku. Carilah aku pada tanggal 20 bulan sepuluh (penanggalan Suku Sasak) di sepanjang pantai ini setiap tahun”, ujar sang putri.
Akhirnya Hingga sekarang, ritual adat ini masih masyarakat lakukan dan mengemasnya sebagai atraksi wisata yang sangat menarik bagi wisatawan. Wujud cacing laut (nyalè) ini, Suku Sasak percaya sebagai reinkarnasi sang putri dengan asas keadilan.
Baca juga: Liburan Seru di Desa Wisata Bonjeruk Lombok Tengah
Semua rakyat bisa mendapatkannya tanpa perlu berperang memperebutkan fisik sang putri. Event Festival Bau Nyale sendiri biasanya berlangsung antara Februari hingga Maret setiap tahunnya. Lokasinya di sepanjang semenanjung Pantai Kuta Lombok.*