Mengenal Istana Amantubillah Milik Kerajaan Mempawah di Kalbar

Istana Amantubillah
Istana Amantubillah Kab. Mempawah, Kalbar. (dok. kemdikbud.go.id)

TURISIAN.com – Istana Amantubillah merupakan salah satu destinasi wisata budaya Kabupaten Mempawah di Kalimantan Barat (Kalbar). Tempat yang menarik untuk Sobat Turisian kunjungi, terutama para pecinta sejarah dan budaya.

Nama Amantubillah sendiri berasal dari Bahasa Arab, yang berarti “Aku beriman kepada Allah”. Bangunan tersebut tampil cantik dengan dominan warna hijau muda kebiruan. Lokasinya berada di Jalan Adiwijaya, Kelurahan Pulau Pedalaman, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar.

Berdasarkan catatan sejarah, Istana Amantubillah berdiri pada masa pemerintahan Gusti Jamiril pada tahun 1761. Setelah Gusti Jamiril menjadi raja di Kerajaan Mempawah untuk menggantikan ayahandanya, yang bernama Upu Alinu Malinu Daeng Menambon.

Saat Gusti Jamiril diangkat menjadi Raja Mempawah dan menyandang gelar sebagai Panembahan Adiwijaya Kesuma Jaya. Ia berkuasa atas seluruh rakyat yang berada di daerah Kerajaan Mempawah.

Belum berapa lama usai Gusti Jamiril menjadi Raja Mempawah, ia memindahkan Istana Amantubillah. Tadinya berlokasi di Sebukit Rama, pindah ke dekat Kampung Galahirang. Pemindahan itu atas nasihat Mufti Kerajaan, Tuan Besar Habib Husain Alkadri.

Letak baru dari istana ini berada dekat tempat tinggal Sang Mufti tersebut. Di situlah istana pertama dari Panembahan Adiwijaya Kesuma Jaya berdiri tegak.

Baca juga: Menparekraf Sebut Istana Amantubillah Mempawah Daya Tarik Wisata Budaya Kalbar

Sempat terjadi peristiwa kebakaran melanda Istana Amantubillah pada tahun 1880. Renovasi dan pemugaran kemudian berlangsung pada masa pemerintahan Gusti Muhammad Taufik Akkamaddin (1902-1943. Sehingga bangunan istana ini dapat berdiri kembali pada tanggal 2 November 1922.

Area Kompleks Istana Amantubillah

Kompleks Istana Kerajaan Mempawah ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu bangunan utama, bangunan sayap kanan, dan sayap kiri. Pada zaman dahulu, bangunan utama merupakan tempat singgasana raja, permaisuri, dan tempat tinggal keluarga raja.

Sementara bangunan sayap kanan dari Istana Amantubillah, sebagai tempat untuk mempersiapkan keperluan dan tempat untuk jamuan makan keluarga istana. Lalu bangunan sayap kiri berfungsi sebagai aula dan tempat untuk mengurus segala seuatu yang berkaitan dengan administrasi pemerintahan.

Ketika Sobat Turisian berkunjung ke kompleks istana yang satu ini, masih terasa kemegahan dan nuasa eksotik masa lampau. Di dalamnya kalian akan melihat kolam bekas pemandian raja beserta keluarganya yang berada di belakang bangunan istana.

Namun sayang, kolam pemandian di Istana Amantubillah tersebut tidak berfungsi lagi. Karena pendangkalan dan tertutupnya saluran air yang menghubungkan kolam tersebut dengan anak Sungai Mempawah.

Baca juga: Rumah Bosscha, Wisata Sejarah dan Cagar Budaya di Singkawang

Di samping itu, Sobat Turisian juga masih dapat melihat bekas tempat peristirahatan dan tempat bersantai (gazebo) raja beserta keluarganya. Letaknya tak jauh dari kolam pemandian tersebut.*

 

 

Sumber: Mempawah Tourism

Pos terkait