TURISIAN.com – Kabupaten Malang memiliki banyak objek wisata coban atau air terjun dengan pesoba keindahannya masing-masing. Salah satunya Coban Pelangi, yang sesuai namanya air terjun ini kerap membiaskan warna pelangi.
Destinasi wisata air terjun ini merupakan salah satu wanawisata yang ada di Kabupaten Malang. Berada di ketinggian 1299,5 meter di kaki Gunung Semeru arah menuju Desa Ngadas. Berjarak sekitar 2 km dari Desa Gubuk Klakah atau sekitar 32 km sebelah timur Kota Malang.
Coban Pelangi memiliki ketinggian kurang lebih 110 meter yang terletak di Sungai Amprong. Dengan suhu udara di kawasan ini berkisar antara 19 – 23 derajat Celcius. Sehingga saat Sobat Turisian berada di sini akan merasakan udara yang sejuk dan menyegarkan.
Baca juga: Coban Glotak, Hidden Gem Wisata Air Terjun Kabupaten Malang
Bagi para pendaki Gunung Semeru, objek air terjun ini sudah tidak asing lagi. Karena mobil jeep angkutan umum satu-satunya yang membawa mereka dari Pasar Tumpang menuju ke Gunung Bromo akan melewati lokasi tersebut.
Akses Menuju Coban Pelangi Malang
Kalau Sobat Turisian ingin menyambangi Coban Pelangi dapat arahkan perjalanan menuju Tumpang. Lalu lanjutkan menuju Desa Gubug Klakah. Kalian harus lebih hati-hati dalam perjalanan ini, karena setelah melewati desa kondisi jalan mulai menanjak dan berkelok.
Air terjun yang indah ini berada sebelum masuk pertigaan Jemplang, yaitu pertigaan menuju Gunung Semeru dan Gunung Bromo. Setelah melewati Desa Gubuk Klakah di sebelah kanan jalan akan terlihat jelas gapura bertuliskan air terjun Coban Pelangi.
Area pintu masuk kawasan wisata di Kabupaten Malang ini, berada di atas tebing setinggi sekitar 100 meter. Dari situ, kalian harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang menurun dan melintasi jembatan. Jarak tempuh jalan ini sekitar 1, 5 km hingga tiba di lokasi air terjun.
Nah waktu yang pas untuk berkunjung ke Coban Pelangi yakni di saat pagi hari. Sebab kabut sering muncul jika sudah melewati tengah hari.
Baca juga: Nikmati Kesegaran Kolam Pemandian Dewi Sri Malang
Selain itu, pada musim penghujan pihak pengelola sering membatasi kunjungan hingga pukul 16.00 WIB. Hal ini untuk menghindari munculnya air bah yang datang dari pegunungan di bagian hulu yang sering kali terjadi.*