Ingin Ikut Event Bali Stand Up Paddle Series 2022, Catat Tanggalnya ya

Bali Stand Up Paddle
Ilustrasi. Olahraga Paddle adalah olahraga air populer yang dilakukan di laut terbuka. Menggunakan lengan mereka sambil berbaring, berlutut atau berdiri di atas papan dayung. (Pixabay.com)

TURISIAN.com – Bali Stand Up Paddle Series 2022 akan kembali di gelar di Pulau Dewata. Bagi Sobat Turisian yang kebetulan punya rencana liburan ke Bali, event ini sayang dilewatkan.

Kompetisi yang diselenggarakan organisasi stand up paddle di Bali akan berlangsung di Les Eco Village, Tejakula, Kabupaten Buleleng pada 4-6 November mendatang.

Ajang kompetensi yang berada di bawah naungan Stand Up Paddle Indonesia itu tahun ini mengambil tema “Indonesia International Stand Up Paddle Series 2022”.

Kehadiran event ini sebagai  upaya untuk memajukan sektor pariwisata berbasis olahraga khususnya wisata bahari.

BACA JUGA: Warga Bali ‘All Out’ Persiapkan Penyambutan Tamu-tamu KTT G20

“Ajang kompetisi ini kami buat dengan beberapa tujuan. Salah satunya untuk berkontribusi terhadap kemajuan pariwisata bahari di Indonesia,” ujar Ketua Panitia Indonesia International Stand Up Paddle Series 2022 Gede Eka Sandi Asmadi seperti dikutip Turisian.com, Selasa 26 Oktober 2022.

Stand up paddle adalah olahraga air yang menggabungkan surfing atau selancar dengan kano dengan menggunakan bilah paddle yang kini tengah menjadi salah satu aktifitas olahraga air populer di dunia.

APP World Tour

Dalam tingkatan internasional, olahraga ini banyak dipertandingkan di beberapa negara. Seperti Singapura, Jepang, Amerika Serikat, dan regional Eropa.  dan diselenggarakan oleh APP World Tour dan sudah mulai populer di Indonesia

Ia mengatakan pelaksanaan kegiatan stand up paddle berskala internasional itu diharapkan dapat mengangkat nama Indonesia dan Pulau Dewata di mata internasional.

BACA JUGA: Mencoba Sensasi Naik Gajah Berkeliling Hutan di Desa Wisata Carangsari Bali

“Sport tourism juga merupakan salah satu pilihan olahraga pasca-pandemi yang berpotensi mendongkrak pariwisata. Termasuk, potensi ekonomi  untuk dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan warga,” ungkap dia.

Pihaknya sengaja mengambil lokasi di wilayah Bali Utara. Tepatnya di Pantai Penyumbahan Desa Les sebagai seri penutup kompetisi itu.

Pertimbangannya karena potensi yang dimiliki pesisir utara Pulau Bali ini tidak kalah dari yang ada di selatan Bali.

Pesisir Bali Utara

Menurut Gede Eka Sandi Asmadi wilayah pesisir Bali Utara memiliki karakteristik ombak yang cocok, tidak terlalu besar, dan sesuai dengan standar kompetisi stand up paddle.

BACA JUGA: Pantai Delod Berawah Bali, Spot Surfing Terbaik dan Pasir Berkhasiat

“Kami juga memilih lokasi ini untuk lebih mengangkat nama dan citra pesisir Bali Utara, sehingga wisatawan domestik dan internasional akan lebih tertarik untuk datang,” kata dia.

Ia menjelaskan Indonesia International Stand Up Paddle Series 2022 merupakan ajang bagi atlet-atlet stand up paddle yang berada di bawah pembinaan 18 pengurus daerah yang tersebar di Indonesia.

Seri Bali merupakan seri penutup dari kompetisi kompetisi. Dimana, sebelumnya berlangsung di Lampung pada bulan Agustus, Jakarta pada bulan September, serta Jawa Barat pada bulan Oktober lalu.

BACA JUGA: Pantai Geger Sawangan Bali, Suasananya Tenang dan Panoramanya Menawan

“Kompetisi ini merupakan media pembibitan dan pencarian bakat-bakat atlet muda potensial sekaligus mengangkat kearifan lokal,” tambah Gede Eka Sandi.

Kepala Desa Les Gede Adi Wistara mengungkapkan masyarakat setempat menyambut gembira pelaksanaan kegiatan itu dan akan memberikan dukungan penuh.

Apalagi  kegiatan ini berbasis sport tourism namun tetap memperhatikan ekosistem dan lingkungan agar tetap terjaga secara alami

Selain itu, kompetisi itu juga dirancang untuk dapat menggerakkan ekonomi warga di kawasan Bali Utara dalam jangka panjang.

“Stand up paddle merupakan salah satu bentuk sport tourism yang diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian lokal,” ujarnya.

“Terutama, melalui pengeluaran yang bersumber dari peserta dan wisatawan, peningkatan kualitas infrastruktur pendukung. Serta peningkatan standar layanan akomodasi dan fasilitas,” lanjut Gede. ***

Pos terkait