Mencoba Sensasi Naik Gajah Berkeliling Hutan di Desa Wisata Carangsari Bali

Desa Wisata Carangsari
Wisata Gajah di Desa Wisata Carangsari, Kabupaten Badung, Bali. (Source: jadesta.kemenparekraf)

TURISIAN.com – Desa Wisata Carangsari memiliki daya tarik wisata yang beragam, unik, dan bikin seru. Mulai dari wisata budaya, sejarah, agrowisata, hingga wisata jelajah hutan dengan naik gajah. Sobat Turisian pasti senang sekali dan akan jadi pengalaman yang berkesan.

Lokasi desa ini terletak di Kecamatan Petang bagian Selatan, Kabupaten Badung bagian utara. Desa ini sendiri merupakan salah satu dari 11 desa wisata yang ada di Kabupaten Badung. Mempunyai tagline “Carangsari The Historical Village”.

Tagline tersebut menggambarkan sebuah kalimat yang menyiratkan kapada pengunjung bahwa Desa Wisata Carangsari kental akan nuansa sejarahnya, dengan berfokus pada sejarah tokoh perjuangan NKRI, yakni I Gusti Ngurah Rai. Mulai dari tempat kelahirannya, desanya, hingga monumennya yang seluruhnya menjadi satu daya tarik wisata yang unik.

Terdiri dari 10 wilayah banjar, yaitu, Banjar Samuan Kangin, Banjar Samuan Kawan, Banjar Mekarsari, Banjar Bedauh. Lalu Banjar Pemijian, Banjar Senapan, Banjar Anggungan, Banjar Beng, Banjar Telugtug, dan Banjar Sangut. Berjarak kurang lebih 22 km dari ibu kota Kabupaten Badung dan sekira 36 km dari Kota Denpasar.

Desa Wisata Carangsari ini merupakan agraris seluas 885 Ha yang pada bagian utara berbatasan dengan Desa Getasan, bagian selatan berbatasan dengan Desa Sangeh. Bagian barat dengan Sungai Penet dan di bagian timur berbatasan dengan Sungai Ayung. Posisi strategis dengan kekayaan alam yang mumpuni sebagai aset kepariwisataan. Tak heran kalau kemudian berkembang menjadi desa wisata berbasis konservasi berkelanjutan.

Baca juga: Berkunjung ke Air Terjun Nungnung, Surga Alam di Kabupaten Badung

Sebagai  desa wisata, desa wisata di Bali ini memiliki potensi wisata alam dan budaya terdapat aktivitas rafting (arung jeram) di Sungai  Ayung, atraksi wisata gajah, dan bersepeda yang pengelolaannya oleh pengusaha lokal  dengan melibatkan masyarakat setempat.

Keberadaan Desa  Wisata Carangsari juga tidak terlepas dari peran para tokoh masyarakat setempat untuk  mewujudkannya. Berawal dari peran investor melihat potensi wisata dari Sungai  Ayung, wisata rafting berkembang dengan membuka jalur-jalur tracking. Wisata rafting pun berkembang dan menambah produk-produk dan wahana untuk wisatawan seperti atraksi gajah.

Wisata Gajah & Dapur Cokelat di Desa Carangsari Bali

Saat berkunjung ke desa wisata yang satu ini, Sobat Turisian jangan lewatkan untuk mencoba sensasi berkeliling hutan konservasi dari dengan naik gajah. Jamin deh pasti seru dan jadi pengalaman yang tak terlupakan.

Hewan tunggangan asli Sumatera ini, mengkonsumsi hasil kebun masyarakat Desa Wisata Carangsari. Dari rumput sampai buah musiman. Konsumsinya juga buah yang berkualitas, soalnya gajah tidak akan makan rumput atau buah berpestisida.

Tak hanya itu, sebagai daerah pertanian, Badung Utara, khususnya Petang tidak hanya kaya dengan kebun kopinya. Tapi ada juga hasil kebun berupa cokelat, dari pola budidaya sampai pengolahan menjadi produk kemasan cokelat siap santap.

Baca juga: Upacara Adat Mekotek, Tradisi Tolak Bala yang Unik dari Badung Bali

Nah kalau ingin menikmatinya, Sobat Turisian bisa mampir ke dapur cokelat POD di desa Wisata Carangsari Badung ini. Di dapur tersebut, tersedia olahan hasil buah coklat asli Carangsari Petang yang berkualitas. Di tempat ini juga, kalian boleh membuat ragam bentuk coklat dan membawanya sebagai suvenir.*

Pos terkait