Festival Kucur Banyuwangi, Hadirkan Berbagai Jajanan Tradisional

Festival Kucur Banyuwangi
Ilustrasi Kue Kucur. (Instagram/@joysdeliciouscorner)

TURISIAN.com – Festival Kucur Banyuwangi di Jawa Timur menghadirkan berbagai ragam jajanan tradisional.

Jajanan ini murni dihasilkan oleh kreasi masyarakat Banyuwangi dan ditampilkan dalam festival yang berlangsung di Taman Blambangan Banyuwangi, Selasa 26 Juli 2022.

Dalam Festival Kucur Banyuwangi ini ada 26 peserta yang mengikuti kreasi makanan khas kabupaten ujung Pulau Jawa tersebut.

Berbagai jenis olahan kucur terbagi menjadi dua kategori, yakni kategori hotel/restoran dan UMKM.

“Lewat festival ini kami ingin melihat kreasi dari masyarakat. Terus terang saya kaget akan kreativitas mereka,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menghadiri Festival Kucur.

BACA JUGA: Nikmati Manis dan Kenyalnya Lenjongan, Makanan Tradisional Asli Solo

“Dengan sentuhan kreativitas, ternyata kucur dapat dibuat dengan konsep yang berbeda dan unik. Jadi, ini tidak hanya sekadar kucur, tapi kucur naik kelas,” sambung bupati.

Ia mengemukakan ada berbagai jenis kucur kreasi warga yang ditampilkan dalam festival tersebut.

Ada kucur merah putih, kucur pandan wangi, squid ink yaitu kucur dengan pewarna dari ikan cumi, kucur warna-warni yang disebut rainbow kucur.

Ada juga kucur dari bahan red velvet, hijau dari pandan, espresso dan kucur berbahan kopi hingga kayu manis.

Banyak Kreasi dan Ide Unik

Bupati Ipuk menjelaskan Festival Kucur ini berlangsung untuk melihat kreasi masyarakat Banyuwangi dalam pembuatan kue berbahan tepung terigu dan tepung beras itu.

BACA JUGA: Wisata Kuliner Tradisional di Pawone Simbah Batang yang Bernuansa Jawa Klasik

Biasanya pembuatan kucur hanya memakai gula biasa atau pakai gula merah saja.

Dalam festival kucur ini banyak kreasi dan ide unik untuk membuat beragam jenis kucur. Dari sisi pewarnaan, para peserta juga sudah lebih kreatif.

Mereka membuat kucur yang berwarna warni dengan bahan dasar dari alam.

Ipuk mengemukakan Pemkab sengaja mengangkat kue kucur karena semua lapisan masyarakat mengenal dan menyukainya.

Kue kucur banyak tersaji saat acara hajatan dan mudah menemukanpada  tempat kuliner Banyuwangi.

“Saat ini banyak makanan tradisional yang tekreasi dengan baik. Dan akhirnya banyak anak-anak kita yang menyukai. Dengan kreasi rasa dan bahan, kucur ini bisa meningkat ‘daya saingnya’ sehingga nilai ekonominya juga bisa meningkat,” kata Ipuk.

BACA JUGA: Enaknya Tahu Aci Khas Tegal, Makanan yang Pas Buat Ngemil Sore

Salah satu peserta Festival Kucur adalah SMK Sritanjung. Karyanya adalah rainbow kucur.

Sesuai namanya, kucurnya berwarna warni, pewarna yang digunakan seluruhnya berasal dari alam. Sehingga selain, enak dan menarik, rainbow kucur juga aman dari sisi kesehatan.

Menurut Julia Rizky Khoirunisa, warna kucur rainbow 100 persen dari alam. Untuk warna merah mengambil dari sari strawberry. Warna kuning dari sari buah mangga, warna toska dari sari bunga telang dan warna hijau dari sari pandan.

“Sama sekali tidak menggunakan pewarna buatan semuanya alami,” kata siswa kelas XII Boga Satu SMK Sritanjung, Banyuwangi itu. ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait