Museum Benteng Vredeburg, Peninggalan Belanda di Tanah Keraton Yogyakarta

Museum Benteng Vredeburg
Museum Benteng Vredeburg Jogja. (source: visitingjogja)

TURISIAN.com – Wisata ke Yogyakarta, Sobat Turisian jangan lewatkan berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg. Di sana terdapat banyak koleksi yang menarik dan bisa nambah pengetahuan kalian, Sob!

Sebelum menjadi sebuah museum, di awal pembangunannnya pada 1760, bangunan ini berfungsi sebagai benteng pertahanan Pemerintah Kolonial Belanda. Hal tersebut, bisa Sobat Turisian lihat dari bentuk bangunannya yang memiliki menara pengawas di keempat sudut dan sekelilingnya terdapat parit memutar.

Lokasinya ada di sisi utara Keraton Yogyakarta dengan menempati tanah milik keraton seluas kurang lebih 2100 m2. Berkat izin pembangunan dari Sri Sultan Hamengkubuwono I.

Kini setelah menjadi museum, di dalamnya Sobat Turisian bisa melihat beragam koleksi bersejarah. Antara lain diorama perjuangan bangsa Indonesia sebelum Proklamasi 1945 sampai pada era Orde Baru.

Baca juga: Wisata Malam Yogyakarta, Ada Tugu Jogja yang Ikonik dan Instagenik

Ada juga koleksi benda-benda bersejarah, seperi foto-foto dan lukisan tentang perjuangan. Dari era pra kemerdekaan, perang kemerdekaan, dan setelah merdeka. Serta koleksi bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang dipugar sesuai bentuk aslinya.

Sejarah Benteng Vredeburg

Atas izin Sri Sultan HB I, pihak pemerintah Belanda membangun sebuah bangunan yang berfungsi sebagai benteng peristirahatan pada tahun 1760, di atas tanah milik Keraton Yogyakarta. Pada awalnya, Belanda memberi nama Benteng Rustenburg. Tetapi 5 tahun kemudian, tepatnya tahun 1765-1788 benteng ini berganti nama menjadi Benteng Vredeburg yang berarti Benteng Perdamaian.

Sepanjang perjalanannya, objek wsiata Jogja ini sejak berdiri sampai sekarang telah mengalami berbagai perubahan fungsi. Mulai pada tahun 1760 – 1830 berfungsi sebagai benteng pertahanan. Lalu tahun 1830 – 1945 berfungsi sebagai markas militer Belanda dan Jepang. Dan pada tahun 1945 – 1977 berfungsi sebagai Markas Besar Militer RI.

Setelah tahun 1977, pihak Militer RI mengembalikan kepada pemerintah melalui Mendikbud. Kemudian ditetapkan sebagai Pusat Informasi dan Pengembangan Budaya Nusantara pada tanggal 9 Agustus 1980. Daoed Yusuf selaku Mendikbud saat itu langsung mendapat persetujuan dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Delapan tahun berfungsi sebagai Pusat Informasi dan Pengembangan Budaya Nusantara, akhirnya tepat pada tanggal 16 April 1985 fungsinya berubah kembali. Benteng Vredeburg pun dipugar menjadi Museum Perjuangan dan terbuka untuk umum.

Baca juga: Watu Tapak Camp Hill, Tempat Terbaik Menikmati Lanskap Jogja

Selanjutnya pada tanggal 23 November 1992 resmi menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional. Dengan nama Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Museum Benteng Vredeburg berlokasi di Jl. Jend. A. Yani No 6, Kota Yogyakarta. Buka setiap hari, dari Selasa hingga Minggu dan Senin libur. Mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB. Dengan biaya tiket masuk yang sangat terjangkau, Rp 3.000 per orang.*

 

Pos terkait