Bahas Pengembangan Pariwisata, Sandiaga Bertemu Tokoh Adat Ungasan

Sandiaga Bertemu Tokoh Adat
Salah seorang wisatawan manca negara tengah menikmati udara Pantai Melasti di Ungasan, Bali. (iStock)

TURISIAN.com – Bahas pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Pantai Melasti, Menparekraf  Sandiaga bertemu tokoh adat dan sejumlah masyarakat Desa Adat Ungasan, Kabupaten Badung, Bali, Kamis 17 Maret 2022.

Dalam kesempatan itu, perwakilan masyarakat Desa Ungasan mengungkapkan bahwa masyarakat setempat ingin mengembangkan kawasan Pantai Melasti.

Tujuannya, agar semakin memiliki nilai tambah dan bertaraf internasional.

“Yang disampaikan ini akan segera kami tindak lanjuti. Karena kita ingin masyarakat di sini mendapat penghasilan tambahan,” jawab Sandiaga Uno terkait beberapa hal yang disampaikan para tokoh masyarakat tersebut.

BACA JUGA: Maskapai Jetstar Kembali Buka Rute Australia-Bali, Bawa Reporter Dunia

Dengan berkembangnya kawasan wisata di Pantai Melasti, diharapkan  ekonomi masyarakat juga meningkat.

“Dan tadi, seperti mimpinya Bendesa Adat Ungasan I Wayan Disel Astawa bahwa ini levelnya perlu ditingkatkan menjadi level internasional,” ujarnya.

Menempati Areal 40 Hektar

Kawasan Pantai Melasti memiliki luas lebih dari 40 hektare. Dengan hamparan pasir putih, panorama laut biru  akses menuju kawasan ini  dapat ditempuh dengan mudah.

Fasilitas yang disediakan juga cukup representatif seperti ada beach club, area parkir yang memadai, mushala, toilet, hingga berbagai warung UMKM lokal.

BACA JUGA: 7 Wisata Ayunan di Bali, Spot Foto Instagenik Meski Harus Uji Nyali

Saat ini, masyarakat setempat berencana membuat sebuah amphitheater berbasis kearifan budaya lokal.

Selain untuk meningkatkan pendapatan rencana pembangunan itu dimaksudkan guna menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya desa.

Disamping itu, pengelola destinasi Pantai Melasti juga ingin memperluas warung UMKM agar lokasinya lebih tertata dan strategis serta membuat breakwater atau pemecah ombak.

“Saya titip Pak Disel, ketika saya ajukan (rancangan pengembangan) ini mohon dikawal. Karena kalau nanti ada breakwater tentunya harus dipastikan juga lingkungannya terjaga dengan baik dan terumbu karangnya juga harus dijaga,” katanya.

BACA JUGA: Bandara Internasional Juanda Surabaya Kembali Layani PPLN dan Umrah

Sandiaga Uno bertemu tokoh adat ini  menambahkan, dengan adanya relaksasi sejumlah kebijakan terkait pelaku perjalanan. Seperti bebas karantina dan peniadaan tes antigen.

Maka, banyak permintaan dari wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Bali harus tetap diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan yang disiplin.

“Saya titip protokol kesehatannya, karena kita bisa bangkit kalau kita sehat,” kata Menparekraf mengingatkan.

BACA JUGA: Jalur Pendakian Gunung Rinjani Dibuka Kembali, Ini Jadwalnya

Sementara itu, Bendesa atau Kepala Desa Adat Ungasan I Wayan Disel Astawa mengungkapkan, kedatangan Menparekraf memberikan suatu semangat dan harapan bagi masyarakat Desa Adat Ungasan/ Utamanya,  untuk bangkit dan terus berupaya meningkatkan kualitas destinasi wisata di Pantai Melasti.

“Kami memiliki 12 ribu penduduk kurang lebih. Sehingga di masa depan dengan terangkatnya Pantai Melasti diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja dan masyarakat kami bisa mencari nafkah di tempat ini. Setidaknya, pergerakan ekonominya betul-betul dirasakan,” katanya.

***

Sumber:

Pos terkait