Jalur Pendakian Gunung Rinjani Dibuka Kembali, Ini Jadwalnya

Jalur pendakian Gunung Rinjani
Kaldera atau Kawah Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). (iStock)

TURISIAN.com-  Jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok NTB akan mulai dibuka kembali per tanggal 16 Maret nanti.

Kabar baik bagi para petualang pecinta alam ini disampaikan oleh pemerintah provinsi yang diterima di Mataram.

Melalui Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah pada Jumat, 11 Maret 2022, dirinya menyampaikan berita gembira soal kembali dibukanya jalur pendakian pada Festival Rinjani.

Sistem pendakian yang berkelas dunia dan tidak lupa diiringin dengan penerapan protokol kesehatan juga dituturkan olehnya dengan harapan objek wisata Gunung Rinjani kian lestari.

BACA JUGA: Kenali Pesona Gunung Guntur yang Digadang Jadi Objek Wisata Sekelas Bromo oleh Pemkab Garut

Sitti Rohmi Djalilah juga tidak lupa meminta para wisatawan yang datang ke Gunung Rinjani untuk tetap menjaga kebersihan serta keasrian di kawasan tersebut setelah jalur pendakian resmi dibuka kembali nanti.

“Kita siapkan sistem pendakian yang berkelas dunia dari sisi protokol kesehatan, keamanan dan penanganan sampahnya,” ucapnya.

“Semoga Gunung Rinjani semakin lestari,” sambungnya seperti dikutip TURISIAN.com- dari Antaranews pada Sabtu, 12 Maret 2022.

Daftar untuk jalur pendakian yang dibuka diantaranya jalur Torean dan Senaru di belahan Lombok Utara.

Jalur Timbanuh, Sembalun, Tetebatu di Lombok Timur serta jalur Aik Berik yang berlokasi di Lombok Tengah.

BACA JUGA: Wisata Pangandaran Kembali Menggeliat, Pengunjung Mulai Mengalir

Pendaftaran pendakian juga sudah mulai dibuka per Sabtu, 12 Maret 2022 ini untuk pendakian di 16 Maret 2022 nanti.

Di sisi lain, Dedy Asriady selaku Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani turut mengatakan bahwa, Festival Rinjani sekaligus menandai pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani.

Ditekankan juga olehnya, terkait pentingnya pelestarian kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani yang kerap dijadikan sebagai cagar biosfer tujuan wisata.

Waspadai Angin Kencang

Ini adalah kabar baik bagi para pendaki setelah sebelumnya Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BNTGR) menutup seluruh jalur pendakian per 1 Januari 2022 yang lalu.

Tindakan tersebut terpaksa diambil mengingat kondisi cuaca ekstrem yang bisa membahayakan keselamatan wisatawan.

BACA JUGA: Kenali Pesona Gunung Guntur yang Digadang Jadi Objek Wisata Sekelas Bromo oleh Pemkab Garut

Prediksi terkait cuaca ekstrem yang turut diinformasikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Mataram diantaranya adalah seperti potensi angin kencang, hujan lebat hingga kemungkinan banjir di Pulau Lombok.

Pemberlakuan penutupan sementara kemarin juga dilakukan dalam rangka pemulihan ekosistem destinasi wisata tersebut.

“Penutupan aktivitas pendakian juga demi memulihkan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani,” tutur Dedy Asriady.

Kala itu, pengunjung yang sudah terlanjur melakukan pendakian di 31 Desember 2021 diwajibkan untuk melakukan check out di 2 Januari 2022.

Di masing masing pintu pendakian,  adalah batas waktu maksimal yang diberikan oleh pengelola setempat.

BACA JUGA: Gurihnya Mie Baso Laksana Tasik di Tengah Bangunan Heritage Nan Eksotik

Gunung Rinjani sendiri merupakan destinasi wisata yang kerap dinilai memiliki bentangan alam paling lengkap, mulai dari padang savana, hutan hingga danau.

Ketersediaan sarana dan prasarana infrastruktur yang mumpuni juga mendukung eksistensi Gunung Rinjani sebagai salah satu destinasi wisata incaran banyak pelancong.

Lokasinya terbilang cukup dekat dengan pusat kota, area di kaki Gunung Rinjani di wilayah Sembalun juga terbilang cukup memadai.

Kebanggaan Masyarakat Lombok

Itulah alasan mengapa banyak sekali pendaki yang berharap bahwa Gunung Rinjani kebanggaan masyarakat Lombok ini bisa dijadikan destinasi wisata bertaraf internasional.

BACA JUGA: Nongkrong Asyik Sambil Ngopi di Tiga Kafe dan Resto Semarang Berikut Ini!

Bersama masyarakat setempat, yang tentunya didukung pula oleh pemerintah. Agar bisa tetap mengelola kawasan Gunung Rinjani dengan baik. Dan bisa menjadi penggerak green tourism atau destinasi pusat wisata hijau di Indonesia.

Ditambah dengan adanya Sirkuit Mandalika yang semakin hari kian  ramai diperbincangkan oleh pecinta balap motor dari seluruh dunia.

Maka dari itu untuk saat ini sendiri, Gunung Rinjani sudah menjadi pasak bagi masyarakat asli tanah Lombok. Khususnya,  dalam memajukan potensi ekonomi khususnya di sektor pariwisata.

Kendati telah dilengkapi dengan segudang sarana dan prasarana. Para pengunjung yang hendak menjajal jalur pendakian Gunung Rinjani nanti juga harus mempersiapkan hal lain yang tidak kalah penting.

Diantaranya adalah persiapan ketahanan fisik dan mental, serta niat yang kuat hingga akhirnya bisa berdiri diatas puncak.

***

 

Pos terkait