Gurihnya Mie Baso Laksana Tasik di Tengah Bangunan Heritage Nan Eksotik

Mie Baso Laksana
Bangunan heritage yang ditempati Mie Baso Laksana Tasikmalaya, Jawa Barat ini memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung. (Turisian.com/Djati)

TURISIAN.com – Bagi kalian yang sedang ada di Tasikmalaya atau punya rencana liburan ke kota ini. Jangan lewatkan kuliner satu ini, Mie Baso Laksana.

Selain citra rasanya yang lezat, tempatnya juga unik karena dipadu dengan bangunan heritage.

Pastilah semua tau dengan mie baso. Tapi mie baso yang ada di Tasik ini memiliki keistimewaan sendiri.

Mie-nya yang halus dan gurih siap dicecap dan meluncur di tenggorokan penggemarnya.

Mie Baso Laksana di jalan Pemuda depan alun-alun Tasikmalaya, adalah salah satu kuliner legendaris di kota Tasikmalaya.

Bangunan Mie Baso Laksana di Jalan Pemuda depan alun-alun Kota Tasikmalaya. (Foto: Djati)

Jadi, sangat buat kalian lewatkan ketika sedang mengunjungi kota ini.

Disuguhkan, dalam mangkok Mei Baso Tasik ini memang agak terlihat sedikit untuk ukuran umumnya mie di kota besar lain.

Ada, kesan seperti kurang memberikan kekenyangan. Namun delapan baso yang berkumpul di mangkok kuah lah yang melengkapi kenikmatan.

Bangunan Tua Yang Didirikan Tahun 1955

BACA JUGA: Ampiang Dadiah, Kuliner Tradisional yang Dikenal Sebagai Yogurtnya Orang Minang

Bangunan yang ditempati Mie Baso Laksana adalah bangunan tua yang didirikan pada 5 Juli 1955.

Peletakan batu pertama ketika itu dilakukan oleh Kosasih Sumawihardja–asisten residen Tasikmalaya pada masa itu.

Citra rasa mie-nya yang halus membedakan Baso Laksana Tasik dengan baso pada umumnya. (Foto: Djati)

Setidaknya hal ini tertulis jelas pada marmer penanda di pintu masuk bangunan lengkap dengan nama biro arsiteknya R Sjarif Aoen.

Nuansa art deco yang popular pada masa itu sangat terasa apabila kita memasuki bangunan di lantai dua.

Mozaik kotak-kotak jendela kaca yang memenuhi dinding utara bangunan membuat kita dapat memandang taman kota dan masjid agung dengan cukup jelas.

Prasasti yang menempel di bangunan Baso Laksana Tasik. (Foto: Djati)

Dan membayangkan pembesar masa itu melalui mozaik jendela kaca tersebut untuk mengamati kegiatan perdagangan hasil bumi dari perkebunan di Galunggung.

Sayangnya,  beberapa bagian dari bangunan tersebut telah diubah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan restaurant.

Selain mie baso dan variannya, menu andalan lain ialah nasi tim ayam dan batagor.

Sayang kami tidak mencicipinya, karena porsi mie dan baso sudah mencukupi dan adanya rencana kami untuk mencicipi kuliner lain di kota Tasik.

Pos terkait