TURISIAN.com – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyimpan banyak situs candi yang menarik buat Sobat Turisian kunjungi dan kenali. Selain menjadi tujuan wisata, juga dapat menambah wawasan. Salah satu yang menarik kalian kunjungi, ada Candi Risan di Kabupaten Gunungkidul.
Cagar budaya di Yogyakarta yang satu ini diduga berasal dari masa Mataram Kuno, yaitu sekitar abad 9-10 Masehi. Bentuk utuh dari candi tersebut belum ada keterangan pasti karena bagian atasnya sudah tidak ada lagi.
Situs Candi Risan ini berlatar belakang keagamaan Buddha. Buktinya berupa penemuan Arca Buddha Avalokitesvara di lokasi situs candi tersebut.
Lokasinya terletak di Desa Candirejo, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Terletak di perbukitan yang termasuk dalam zona Pegunungan Selatan, dengan batuan penyusunnya adalah satuan batuan tufa dan alluvial.
Baca juga: Cari Ketenangan? Yuk ke Pantai Nguyahan Gunungkidul!
Candi Risan berada pada ketinggian 136 meter di atas permukaan air laut (mdpl). Luas area cagar budaya ini mencapai 2000 m2. Area itu meliputi dua bangunan berdenah persegi dan komponen bangunan yang ada di sekitar bangunan.
Menariknya lagi, keberadaan situs candi tersebut telah terdaftar dalam catatan Belanda tahun 1915 dengan nomor inventaris 1269. Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) yang sekarang menjadi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY mencatat candi ini.
Pencatatan tersebut berlangsung pada saat melakukan kegiatan Inventarisasi Kepurbakalaan di Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul pada tahun 1985. Catatan BPCB DIY tentang Candi Risan itu pun kembali ada pembaharuan pada saat kegiatan Her-Inventarisasi Benda Cagar Budaya di Kecamatan Semin, Gunungkidul tahun 2009.
Dua Bangunan Candi
Saat berkunjung ke kompleks Candi Risan ini, Sobat Turisian akan menemukan dua buah candi yang berderet dari utara ke selatan. Bangunannya terbuat dari batu putih (tufa).
Untuk ukuran bangunannya, Candi I mencapai 13 m x 13 meter, sedangkan Candi II berukuran 11, 5 m x 11,5 meter. Posisinya candi tersebut menghadap ke barat, hal ini berdasarkan temuan tangga pada sisi barat bangunan bersejarah ini.*
Sumber & Foto: bpcbdiy.kemdikbud
