Kemenparekraf Dukung Jakarta Muslim Fashion Week 2024

Jakarta Fashion Muslim Week 2024
acara "The Weekly Brief With Sandi Uno" yang berlangsung secara hybrid, Senin (27/3/2023).

TURISIAN.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024. Salah satu dukungannya dengan menggelar Road to JMFW yang akan berlangsung mulai Maret hingga September 2023.

JMFW sendiri merupakan kegiatan inisiasi dari Kementerian Perdagangan dan KADIN. Dengan tujuan mempromosikan produk fesyen muslim atau modest Indonesia dan meningkatkan daya saing fesyen muslim/modest lokal di pasar internasional. Termasuk merealisasikan visi dan misi Indonesia untuk menjadi pusat fesyen muslim/modest dunia.

Dalam siaran pers Kemenparekraf, Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan dukungan pihaknya terhadap event Jakarta Muslim Fashion Week 2024. Ia mengungkapkannya dalam acara “The Weekly Brief With Sandi Uno” yang berlangsung secara hybrid, Senin (27/3/2023).

“Ini adalah inisiasi dari Kemendag dan KADIN, dan kami sangat mendukung karena ini ikut mempromosikan subsektor ekonomi kreatif. Yaitu produk fesyen muslim atua modest Indonesia agar lebih berdaya saing dan lebih eksis di pasar internasional,” tutur Sandiaga.

Lebih lanjut Sandiaga menyampaikan harapannya, bahwa Jakarta Muslim Fashion Week 2024 dapat memperkuat posisi Indonesia dalam industri fesyen modest dunia. Sekaligus merealisasikan visi dan misi Indonesia menjadi pusat fesyen muslim/modest dunia.

“Di tahun 2023, target ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia sebesar 26,5 miliar dolar AS. Dan fesyen adalah produk ekraf yang paling banyak menyumbang nilai ekspor sekitar 65 persen,” sebutnya.

Baca juga: Ini 4 Event Sport Tourism Indonesia jadi Prioritas Kemenparekraf 2023

Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, M. Neil El Himam menerangkan, pada rangkaian kegiatan Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW), Kemenparekraf turut berperan.

Peran Kemenparekraf dalam seminar dan kurasi di 4 kota, yaitu Banjarmasin, Bandung, Lombok dan Padang. Serta pelaksanaan inkubasi fesyen muslim/modest di Kota Bandung bekerja sama dengan Islamic Fashion Institute (IFI).

“Kemenparekraf berkontribusi dalam hal penyelenggaraan roadshow, seminar dan kurasi, serta inkubasi di dua kota yaitu di Bandung dan Lombok. Jadi kita membantu seminar dan kurasi, serta inkubasi untuk peserta yang nantinya akan dihadirkan di JMFW 2024 pada bulan Oktober 2023,” papar Neil.

Potensi Ekspor Fesyen Modest Indonesia

Selanjutnya, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi mengucapkan rasa terima kasih. Atas dukungan yang menjadikan Jakarta Muslim Fashion Week menjadi bagian program di Kemenparekraf.

“(JMFW) Ini adalah program yang sudah kita coba buatkan roadmap-nya dari mulai tahun 2021 sampai 2024. Di mana sesuai dengan arahan Presiden, kita ingin mendeklarasikan Indonesia sebagai pusat fesyen modest dunia,” ungkap Didi.

Masih menurutnya, potensi ekspor fesyen modest Indonesia sangat tinggi. Tidak hanya dari baju muslim, tapi juga termasuk alas kaki, perhiasan, dan kosmetik yang bersatu dalam satu ekosistem di Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).

Didi juga mengatakan, untuk produk baju (gaun) muslim di tahun 2022, Kemendag mencatat nilai ekspornya kurang lebih 15 miliar dolar AS.

Baca juga: Kemenparekraf Targetkan 45.000 Pekerja Pariwisata Tersertifikasi Kompetensi pada 2023

“Belum dari alas kaki, perhiasan, dan kosmetik. Karenanya dengan target (nilai ekspor ekonomi kreatif) yang disampaikan, Insya Allah bisa tercapai,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kemenparekraf/Baparekraf, Yuke Sri Rahayu.*

 

 

Sumber & Foto: Kemenparekraf

Pos terkait