TURISIAN.com – Serangan penjahat siber APK kini mengintai pengguna telepon selular. Untuk itu masyarakat diingatkan untuk tidak mengunduh berkas dengan format .APK.
Karena hal ini bisa membahayakan keamanan data pengguna. Khususnya, pencurian terhadap data-data yang tersimpang di smartphone.
Pesan tersebut disampaikan operator seluler Telkomsel karena belakangan ini beredar lewat aplikasi pesan instan ada permintaan mengunduh .APK.
“Pelanggan Telkomsel diimbau meningkatkan kewaspadaan untuk tidak sembarangan mengunduh file atau mengakses tautan sembarangan dan tidak memiliki kejelasan,” kata Wakil Direktur Komunikasi Korporat Telkomsel Saki Hamsat Bramono, dalam siaran pers, Jumat 24 Maret 2023.
Ia mengingatkan upaya jangan segera percaya jika ada penawaran hadiah secara langsung.
BACA JUGA: TTC Travel Mart Hadirkan 100 Seller dari Penjuru Dunia
“Dan, jangan memberikan informasi data pribadi maupun data layanan jasa keuangan seperti perbankan yang bersifat rahasia,” lanjut Saki.
Penjahat siber menggunakan metode social engineering (rekayasa sosial) terbaru, yaitu mengirimkan berkas format .APK dengan dalih undangan pernikahan.
Pengiriman Jasa Ekspedisi
Ada juga, pengiriman jasa ekspedisi, surat tilang elektronik, tagihan internet sampai lowongan pekerjaan, melalui aplikasi pesan instan.
Operator seluler milik Badan Usaha Milik Negara Telkom itu juga mendapati penjahat siber mengatasnamakan berkas.
BACA JUGA: Telkomsel Mulai Mengalihkan Jaringan ke 4G, Apa Pengaruhnya?
APK sebagai aplikasi MyTelkomsel fiktif. Penjahat siber biasanya akan meminta korban untuk segera mengunduh berkas itu.
Telkomsel mengatakan mereka tidak pernah meminta kode verifikasi dalam bentuk apapun. Termasuk mengirimkan permintaan kepada konsumen untuk mengunduh berkas .APK.
“Telkomsel serius menangani maraknya potensi penipuan yang berpotensi terjadi kepada pelanggan kami. Kami senantiasa terus melakukan sosialisasi secara berkala melalui seluruh kanal layanan pelanggan untuk meningkatkan kewaspadaan,” tegasnya.
BACA JUGA: KAI Access Ramadan Festive 2023 Berikan Diskon Tiket dan Flash Sale
Pihaknya juga siap berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait guna menindaklanjuti jika ada laporan dari korban berbagai modus kejahatan.
“Terutama yang mengatasnamakan layanan Telkomsel,” ungkap Saki.
Operator seluler itu menyediakan kanal aduan bagi pelanggan jika mengalami potensi penipuan yang mengatasnamakan Telkomsel.
Yaitu melalui telepon 188, SMS ke 1166, email dan akun media sosial resmi Telkomsel.
BACA JUGA: Daop 8 Surabaya Tambah Kursi Penumpang Kereta 81.560 Tempat, untuk Lebaran 2023
Rekayasa sosial adalah metode menipulasi yang memanfaatkan kelemahan manusia supaya penjahat siber bisa mendapatkan akses ke sejumlah informasi pribadi korban.
Misalnya layanan perbankan yang terhubung langsung ke ponsel.
Jika mengunduh berkas .APK itu, penjahat siber bisa mendapatkan akses ke data-data yang ada di ponsel korban.
Seperti foto, video bahkan akses ke akun-akun aplikasi yang ada di ponsel, termasuk layanan perbankan digital atau teknologi finansial. ***
Sumber: Antaranews