Sendratari Meras Gandrung Jadi Andalan Atraksi Wisata Banyuwangi

Sendratari Meras Gandrung
Tari pengantin Gandrung Sewu pada upacara pembukaan Banyuwangi Ethno Carnival, beberapa waktu lalu. Foto: iStock

TURISIAN.com – Sendratari Meras Gandrung akan didorong menjadi atraksi untuk menarik wisatawan yang datang ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebutkan Seni Drama dan Tari (Sendratari) Meras Gandrung yang rutin digelar di Taman Gandrung Terakota menambah nilai jual. Atau selling point Banyuwangi sebagai tujuan wisata.

“Seni budaya Banyuwangi yang sangat kental telah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan,” ujarnya di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 23 Maret 2023.

Menurut Bupati Ipuk, Sendratari Meras Gandrung rutin digelar di Taman Gandrung Terakota (TGT) kawasan Jiwa Jawa Resort, Kecamatan Licin.

BACA JUGA: Segarnya Suasana dan Mata Air Alami di Sendang Seruni Banyuwangi

Pertunjukan ini bahkan  tak berhenti memikat wisatawan yang berkunjung ke kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

Para pelancong yang menyaksikan pergelaran seni tersebut, lanjut dia, diajak menyaksikan bagaimana prosesi seorang penari ditasbihkan menjadi seorang “Gandrung”.

Pementasan Kolosal

Ipuk mengemukakan bahwa kesenian ini merupakan pementasan kolosal para penari gandrung.

Dimana menggambarkan prosesi perjuangan seorang penari dalam mengatasi tantangan dan ujian agar dapat “lulus” menjadi penari gandrung.

Sendratari ini menjadi pertunjukan tetap yang digelar setiap bulan sepanjang tahun.

BACA JUGA: Pemkab Banyuwangi Targetkan 3,5 Juta Wisatawan Tahun 2023

“Siapapun yang ingin tahu tentang Gandrung, silakan mengunjungi Taman Gandrung Terakota. Tidak hanya disuguhkan sendratari-nya. Tapi bisa melihat banyak patung Gandrung serta cerita tentang Gandrung itu sendiri,” ujar Ipuk.

Sementara itu, penggagas sendratari dan pemilik Jiwa Jawa Resort Banyuwangi, Sigit Pramono menjelaskan bahwa kegiatan ini akan menjadi sebuah daya tarik bagi pariwisata.

Dan juga gandrung terakota sebagai kawasan pelestarian seni budaya Banyuwangi.

“Sekaligus mendukung kawasan ini menjadi sebuah situs geopark Ijen  yang serasi antara alam dan manusia yang tinggal dan hidup di dalamnya,” ujar Sigit.

BACA JUGA: Tradisi Pencak Sumping, Seni Bela Diri Tradisional Asli Banyuwangi

Sigit menambahkan, sendratari ini digagas sebagai upaya melestarikan dan menghidupkan seni dan budaya daerah Banyuwangi.

Karena seni tidak hanya sekedar untuk ditampilkan, namun seni juga harus menghidupi pelakunya.

Salah seorang wisatawan asal Semarang, Ari mengaku berlibur ke Banyuwangi bersama empat orang rekannya.

Mereka menghabiskan liburan Nyepi di Banyuwangi selama tiga hari.

BACA JUGA: Festival Kucur Banyuwangi, Hadirkan Berbagai Jajanan Tradisional

“Ini pertama kalinya saya berkunjung ke Banyuwangi. Sangat menarik pentas seni ini, bercerita tentang bagaimana menjadi seorang Gandrung. Dan lokasi pertunjukannya juga sangat keren,” kata Ari.

Taman Gandrung Terakota ini berdiri di atas hamparan sawah produktif seluas tiga hektare di lereng Gunung Ijen.

Terdapat ratusan patung gandrung dari gerabah (terakota) yang diletakkan di sawah tanpa mengubah fungsi sawah.

Di kawasan tersebut terdapat amphiteater dan sebuah panggung dari bambu yang menjadi pentas bagi penari. ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait