Gunung Nglanggeran, Ekowisata Gunung Api Purba dengan Alam nan Indah

Gunung Nglanggeran
Gunung Nglanggeran di Kabupaten Gunungkidul, DIY. (Source: Dispar Gunungkidul)

TURISIAN.com – Kabupaten Gunungkidul di Daerah Istimewa Yogyakarta tak hanya memiliki deretan pantai yang memesona alamnya. Namun juga menyimpan kawasan ekowisata Gunung Api Purba, yaitu di Gunung Nglanggeran.

Objek wisata gunung ini memiliki banyak pesona keindahan alam, yang dapat Sobat Turisian nikmati saat siang maupun malam hari. Di kala siang hari, kalian akan memanjakan mata dengan hijaunya panorama alam pegunungan, pedesaan, dan segarnya udara pegunungan.

Bergeser ke malam hari di kawasan Gunung Nglanggeran, Sobat Turisian dapat menikmati romantisme kerlap-kerlip lampu kota Jogja dari atas puncak ini. Buat kalian yang suka kegiatan berkemah (camping), tempat ini menjadi pilihan yang tepat dan sudah tersedia camping ground.

Berdasarkan penelitian, gunung api purba ini merupakan gunung berapi aktif sekitar 60 juta tahun yang lalu. Gunung ini pun terbentuk dari gunung api dasar laut yang terangkat dan kemudian menjadi daratan jutaan tahun lalu.

Baca juga: Berlibur di Yogyakarta, Jangan Lupa Mampir ke Embung Nglanggeran di Kaki Gunung Api Purba

Gunung Nglanggeran memiliki bebatuan besar yang menjulang tinggi, sehingga biasanya bermanfaat sebagai jalur pendakian. Puncak gunung tersebut adalah Gunung Gedhe dengan ketinggian kurang lebih 700 meter dari permukaan laut. Luas kawasan pegunungan ini mencapai 48 hektare.

Cerita Rakyat dari Gunung Nglanggeran

Bukan hanya keindahan alamnya yang menarik, objek gunung ini juga memiliki cerita rakyat yang berkembang di masyarakat. Gunung ini konon merupakan tempat menghukum warga desa yang ceroboh merusak wayang.

Kata “Nglanggeran” sendiri berasal dari kata nglanggar yang mempunyai arti dalam Bahasa Indonesia melanggar. Menurut cerita pada ratusan tahun yang lalu, penduduk desa sekitar mengundang seorang dalang untuk mengadakan pesta syukuran hasil panen.

Tetapi ada beberapa warga desa yang melakukan hal ceroboh. Mereka mencoba merusak wayang milik dalang. Sang dalang murka dan mengutuk warga desa yang perusak tersebut menjadi sosok wayang. Dalang pun membuang wayang kutukan tersebut ke Gunung Nglanggeran.

Saat ini ada juga beberapa bebatuan besar yang warga sekitar percayai sebagai tempat sakral dan berfungsi untuk tempat pertapaan warga. Warga sekitar mengatakan bahwa menurut kepercayaan, Gunung Nglanggeran ada penjaganya, yaitu Kyai Ongko Wijoyo serta tokoh pewayangan Punokawan.

Baca juga: Pantai Ngeden Gunungkidul yang Eksotis dengan Hamparan Pasir Putih

Pada malam Tahun Baru Jawa atau Jumat Kliwon, beberapa orang yang percaya memilih semedi di puncak Gunung Nglanggeran. Hal yang menarik lainnya dari tempat ini pula pernah ada temuan arca mirip Ken Dedes.*

Pos terkait