Banyuwangi Art Week, Tumbuhkan Pemulihan Ekonomi Berbasis UMKM

Banyuwangi Art Week
Beberapa produk kerajinan berbasis UMKM yang tampil dalam event Banyuwangi Art Week. (Instagram/@widyahandicraft)

TURISIAN.com – Gelaran Banyuwangi Art Week yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diharapkan mampu mendorong program pemulihan ekonomi berbasis UMKM.

Banyuwangi Art Week ini berlangsung di Gelanggang Seni-Budaya (Gesibu) Blambangan, Banyuwangi berlangsung mulai Jumat, 12 Agustus dan akan berakhir hari ini, Senin 15 Agustus 2022.

Beragam produk UMKM, kuliner khas Banyuwangi, kopi lokal, hingga aksi seni, juga tersaji dalam ajang itu.

“Pergelaran ini sebagai salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi arus bawah Banyuwangi. Ini juga menjadi etalase bagi para pelaku UMKM. Setidaknya, untuk memasarkan beragam produknya ke pangsa pasar yang lebih luas,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

BACA JUGA: Program Homestay Banyuwangi Sabet Penghargaan TOP 45 Kompetisi Sinovik

Ekonomi Banyuwangi Rebound

Dengan memperkuat sektor UMKM, lanjut dia, telah terbukti mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Banyuwangi. Yang selama pandemi mengalami minus 3,58 persen (2020) terbukti telah bangkit menjadi 4,08 persen (2021).

“Terima kasih kepada para pelaku UMKM yang telah bahu membahu, tanpa kenal lelah, menggerakkan perekonomian. Berkat bapak dan ibu semua, ekonomi Banyuwangi berhasil rebound,” ucap Ipuk.

Gelaran Art Week tersebut menampilkan beragam produk UMKM. Seperti,  aneka kerajinan karya Raung Craft, Nava Collection, Quini Craft, Widya Handycraft dan lain sebagainya. Juga ada aneka produk batik dan kaos lokal.

BACA JUGA: Festival Kucur Banyuwangi, Hadirkan Berbagai Jajanan Tradisional

Selain itu, Art Week ini juga memadukan dengan Festival Banyuwangi Kuliner sehingga dapat menghadirkan beragam sajian khas bumi Blambangan. Mulai dari sego cawuk, geseng, sego tempong, rujak soto hingga kucur.

Tak ketinggalan pula aneka kedai kopi juga turut ambil bagian. Salah satunya adalah Kedai Kafein yang berasal dari Desa Dam Telu, Kecamatan Tegaldlimo.

Dengan sajian aneka kopi robusta lokal, kedai yang dipelopori oleh anak-anak muda itu berhasil menjadi start up yang berhasil survive di era pandemi.

BACA JUGA: Jelajahi Keseruan di Desa Wisata Osing Kemiren Banyuwangi

Pembukaan Banyuwangi Art Week tersebut semakin pecah dengan hadirnya bintang tamu Budi Doremi, yang mampu menjadi magnet kehadiran ribuan anak muda memadati gelaran tersebut.

Lagu-lagunya yang hits menggema di seantero Gesibu. Seperti lagu berjudul Tak kan Hilang, Friendzone, Mesin Waktu l, dan Melukis Senja.

“Sepanjang Art Week ini, setiap malamnya akan dihibur dengan berbagai penampilan. Selain konser musik, juga akan ditampilkan beragam kesenian tradisional. Ayo hadir semua,” kata Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, Nanin Octaviani menambahkan. ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait