Penari Janger Bali Kesurupan Massal, Karena Drama Njung Slaka?

Penari Janger Bali Kesurupan
Ilustrasi. Penari Janger. Foto: Getty Images/Bicho_raro)

TURISIAN.com – Pengisi Janger Bali kesurupan massal. Tapi peristiwa ini terjadi bukan pada saat pementasan.

Memang masih menjadi teka-teki. Apa penyebabnya sehingga 30 pengisi tari tradisi Duta Kota Denpasar mengalami kerauhan (kesurupan) setelah pentas Pesta Kesenian Bali di Taman Budaya, Denpasar, Jumat malam, 17 Juni 2022.

“Yang kerauhan itu penari janger, kecak, dan penabuh (pemain gamelan),” kata Pelatih Sekaa Teruna Dharma Laksana Ni Wayan Fajar Ferbriani, di Denpasar, Sabtu 18 Juni 2022.

Kesurupan massal yang menghinggapi pemuda-pemudi Sekaa Teruna Dharma Laksana saat tampil  ke panggung jumlahnya mencapai 10 orang.

BACA JUGA: DKI Jakarta Ikut Bali Beyond Travel Fair, Ini Tujuan yang Ingin Diraih

“Setelah selesai foto bersama. Ketika mulai bubar sudah ada satu-dua orang yang mulai kerauhan dari panggung. Yang saya ketahui memang Janger Dharma Laksana memiliki Hyang Taksu,” ujarnya.

Febriani menjelaskan Hyang Taksu merupakan kekuatan dari Tuhan yang mengiringi Sekaa Teruna Dharma Laksana dalam berkesenian atau pentas.

Pesta Kesenian Bali 2022

Pada pagelaran Pesta Kesenian Bali 2022, sebanyak 30 pengisi yang tergabung dalam Sekaa Teruna Dharma Laksana, Banjar Kaja, Desa Adat Panjer menampilkan Tarian Janger Tradisi.

BACA JUGA: Berkunjung ke Air Terjun Jembong Buleleng, Salah Satu yang Terindah di Bali

Pemuda pemudi itu menjadi Duta Kota Denpasar yang tampil pada hari keenam pesta kesenian bertema Danu Kerthi Huluning Amreta atau Memuliakan Air Sumber Kehidupan.

“Tari ini adalah Janger Tradisi.  Janger Melelampahan (bermain peran) sesuai tema Danu Kerthi,” kata pelatih tari itu kepada media.

Alkisah dalam pementasan tersebut, 24 penari Janger memulai tari, kemudian berlanjut enam penari yang memerankan drama berjudul Njung Slaka.

“Njung Slaka adalah sebuah Desa Amrta Wana, tempat asri dengan pepohonan dan hewan, terdapat pancuran sumber mata air yang jaga Dewi Dhanu,” kata Febriani melanjutkan.

BACA JUGA: Jelajah Rimba di Tahura Ngurah Rai Denpasar Bali

Dari tempat tersebut apabila seseorang ingin belajar namun menyalahgunakannya, maka Dewi Dhanu akan murka dan terjadilah bencana. Untuk menyucikan kembali, harus menggunakan air dari pancuran.

Ketua Pemuda Banjar Kaja Anak Agung Ngurah Dharma yang turut hadir pada lokasi menyebut bahwa Janger Tradisi merupakan tarian asli Sekaa Teruna Dharma Laksana.

Dari kecak hingga drama tarian oleh pemuda dan pemudi Banjar Kaja sebelumnya sudah melewati seleksi berdasarkan usia 17-26 tahun.

Pada 2020, Sekaa Teruna Dharma Laksana sempat sebagai sebagai Duta Kota Denpasar untuk tampil pada Pesta Kesenian Bali, tetapi batal lantaran pandemi COVID-19.

“Kalau dua tahun lalu sudah berjalan latihannya. Tapi kita tidak bisa melaksanakan, sekarang mendapat kepercayaan tampil lagi jelas suatu kehormatan,” ujar Anak Agung Ngurah Dharma. ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait