Bayar Tiket KRL Jabodetabek Kini Menggunakan Non Tunai

Tiket KRL Jabodetabek
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menunuukan kartu uang elektronik pembayaran. (Instagram/@commuterline)

TURISIAN.com – Ada info terbaru terkait  tiket KRL Jabodetabek buat kalian yang ingin liburan pekan ini. Khususnya, untuk rute kereta dalam kota, pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) tidak lagi menerima pembayaran cash.

Sebagai penggantinya, KAI akan melakukan integrasi ticketing system secara menyeluruh. Semua kartu uang elektronik transportasi, kartu uang elektronik perbankan, dan dompet digital yang ada dapat untuk naik LRT Jabodebek.

Penerapan sistem pembayaran non-tunai (cashless) oleh PT KAI ini sebagai bentuk mendukung Gerakan Nasional Non Tunai.

“KAI akan melakukan integrasi ticketing system secara menyeluruh. Semua kartu uang elektronik transportasi, kartu uang elektronik perbankan, dan dompet digital. Sistem ini bisa untuk naik LRT Jabodebek,” kata VP Public Relations PT KAI Joni Martinus di Jakarta, Jumat 3 Mei 2022.

BACA JUGA: Diskon Tiket Kereta Api, Plus Tarif Promo, Simak Rute Berikut Ini

Joni mengatakan, penerapan Kartu Uang Elektronik Transportasi dalam bentuk Kartu Multi Trip (KMT) milik KAI Commuter.

KMT bisa untuk naik angkutan KA pada berbagai layanan KAI Group seperti KRL Jabodetabek, KRL Yogyakarta-Solo, dan KA Bandara Soekarno-Hatta.

Sejak akhir 2021, KMT juga sudah bisa untuk naik moda transportasi umum lainnya yaitu MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Bus Transjakarta.

BACA JUGA: Museum Sawahlunto, Tempat Wisata Sejarah Kereta Api di Sumatera Barat

Alur Pembayaran LRT Jabodebek

Jika pelanggan menggunakan kartu uang elektronik, maka alur pembayaran LRT Jabodebek yaitu pelanggan terlebih dahulu melakukan Tap In pada stasiun keberangkatan untuk cek validasi kartu dan cek saldo, dan tulis area data perjalanan (waktu, gate id, stasiun id).

Setibanya ke stasiun tujuan, pelanggan melakukan Tap Out dan saldo kartu uang elektroniknya otomatis terpotong.

Jika pelanggan membayar dompet digital, pelanggan melakukan Tap In untuk cek validasi QR pembayaran, cek saldo, potong saldo untuk tarif terjauh, dan tulis area data perjalanan (waktu, gate id, stasiun id).

Setibanya pada stasiun tujuan, pelanggan melakukan Tap Out untuk membaca QR dan saldo akan kembali jika terdapat selisih.

BACA JUGA: Harga Tiket dan Jadwal Kereta Api Terbaru Jakarta-Yogyakarta

“Keunggulan uang elektronik atau dompet digital sebagai alat pembayaran yaitu lebih praktis, aman, dan berfungsi untuk berbagai kegunaan. Sehingga pelanggan LRT Jabodebek memiliki banyak pilihan untuk melakukan pembayaran tiket,” ujarnya terkait Tiket KRL Jabodetabek.

Ia mengungkapkan, LRT Jabodebek akan beroperasi pada 18 stasiun yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.

Tapping pada LRT Jabodebek

Untuk layanan Tapping pada LRT Jabodebek, KAI telah memasang 14 gate tipe Turnstile dan 2 gate tipe Wide untuk pelanggan disabilitas di masing-masing stasiun.

Khusus pada Stasiun Halim, KAI menggunakan gate tipe Flap untuk memudahkan pelanggan yang akan/telah menggunakan pesawat.

Untuk pengisian saldo kartu uang elektronik, KAI memasang 2 unit Ticket Vending Machine ke setiap stasiun.

BACA JUGA: Catat Traveller, 2 Tipe Iphone Ini Tak Lagi Bisa Terima WhatsApp

KAI juga menyediakan 2 unit Point of Sales  oleh petugas loket untuk penjualan kartu uang elektronik.

Joni menjelaskan, layanan Ticketing System LRT Jabodebek menggunakan sistem ticketing Automatic Fare Collection (AFC).

Sistem ticketing AFC

Sistem ticketing AFC yaitu sistem ticketing otomatis yang dihitung berdasarkan sekelompok komponen sensor yang terintegrasi.

Melalui sistem AFC ini, seluruh layanan tiket dapat diakomodasi seperti penjualan, pelayanan tiket bermasalah, pembatalan, penalti, dan penambahan trayek.

BACA JUGA: Gunakan 9 Aplikasi Traveling Ini, Mumpung Ada Libur Panjang Pekan Ini

“Layanan pada LRT Jabodebek kami sesuaikan dengan kemajuan zaman dimana digitalisasi adalah satu hal yang wajib. Harapannya pelanggan akan mendapatkan kemudahan bertransaksi serta pengalaman bertransportasi umum yang menyenangkan,” tutup Joni.

Sampai dengan Mei 2022, progres LRT Jabodebek mencapai 82,34 persen.

LRT Jabodebek ditargetkan akan soft launching pada 17 Agustus 2022 dan selanjutnya beroperasi secara komersial dengan segera. ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait