Pura Meru, Terbesar di Lombok yang Dibangun pada Tahun 1720

Pura Meru Lombok
Pura Meru Lombok. (iStock)

TURISIAN.com – Lombok merupakan pulau terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menyimpan kekayaan budaya masa lalu yang masih lestari hingga kini. Salah satunya Pura Meru Cakranegara, tempat peribadatan umat Hindu di Lombok yang mayoritas penduduknya memeluk Islam. Tempat ini pun menjadi salah satu simbol kerukunan umat beragama di sana.

Pura Meru Lombok sudah terdaftar sebagai bangunan cagar budaya nasional sejak 26 Februari 2007. Merupakan peninggalan masa kejayaan Kerajaan Karangasem Bali yang pernah menguasai Lombok. Pembangunannya pada 1720 oleh I Gusti Anglurah Made Karangasem, wakil Kerajaan Karangasem Bali di Lombok.

Nama Meru dari pura ini sebagai singkatan dari Semeru, gunung tertinggi di Jawa Timur dan dianggap suci oleh Kerajaan Singosari yang menjadi leluhur I Gusti Anglurah Made Karangasem. Bangunan pura juga didedikasikan untuk tiga dewa utama umat Hindu, Brahma, Siwa, dan Wisnu dalam bentuk tiga meru atau menara bersusun.

Pembuatan pura ini bertujuan sebagai tempat persembahyangan masyarakat Hindu dari kerajaan-kerajaan kecil di seputar Mataram yang berhasil ditaklukkan oleh Kerajaan Karangasem. Dalam Babad Lombok disebutkan, Agama Hindu masuk ke Lombok pada 1691 ketika seluruh penduduknya yang merupakan suku Sasak, masih menganut Islam.

Bangunan Pura Meru Lombok

Kompleks peribadatan Pura Meru ini berukuran panjang 174 m dan lebar 51 m atau seluas 8.874 m2 dan menjadi pura terbesar di Pulau Seribu Masjid tersebut. Gerbang masuk utama pura ini bernama Kori Agung dengan tinggi 8 meter terbuat dari bata merah.

Baca juga: 5 Tempat Yoga di Lombok Buat Tenangkan Jiwa dan Pikiranmu!

Tiga meru atau menara bersusun pada pura ini, berbentuk limas. Dengan atap tumpang atau bersusun dan akan semakin mengecil di bagian puncaknya. Model atapnya merupakan simbolisasi tingkatan lapisan alam dari bawah ke atas. Yaitu Bhuana Agung (alam besar atau makrokosmos) dan Bhuana Alit (alam kecil atau mikrokosmos).

Kerukunan umat beragama di sini pun tercermin dengan adanya Masjid Nurul Falah di luar pura. Masjid yang berdiri pada masa raja terakhir Kerajaan Karangasem Mataram, Anak Agung Anglurah Gede Ngurah Karangasem, yang terkenal toleran dan menjaga keberagaman.

Lokasi Pura Meru Lombok

Kini, selain sebagai tempat peribadatan, kompleks pura ini juga menjadi salah satu objek wisata religi Lombok. Lokasinya berada di Mataram, ibu kota NTB. Tepatnya di Jalan Selaparang, Kelurahan Cakranegara Timur, Kecamatan Cakranegara, Kabupaten Lombok Barat.

Jaraknya sekitar 200 meter di seberang Taman Mayura. Sebuah tempat wisata kolam raksasa seluas hampir tiga hektare yang juga peninggalan Kerajaan Karangasem Mataram.

Baca juga: Keindahan Terasering Sawah Desa Mareje Lombok, Seperti di Ubud Bali

Untuk menuju ke sana, Sobat Turisian dapat menempuhnya selama 40 menit berkendara dari Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Praya. Atau sekitar satu jam dari destinasi pariwisata superprioritas Mandalika di Lombok Tengah.*

 

 

Sumber: indonesia.go.id

Pos terkait