TURISIAN.com – Kali Biru Warsambin hanyalah segelintir dari sejuta keindahan tanah Papua yang masih jarang terjamah oleh tangan manusia.
Sesuai dengan namanya. Kali Biru Warsambin memiliki air sungai sebiru kristal. Ini yang membuat para wisatawan seolah ingin menyelami lebih dalam keindahan dari perairan Papua.
Kali Biru Warsambin termasuk salah satu hidden gem kebanggaan warga Papua. Terletak di pedalaman hutan Desa Wasandim, Teluk Mayalibit.
Bersiaplah terjun bebas di dalam kesegaran air sungai sebiru kristal yang berisi bebatuan besar. Saking jernihnya bisa dilihat dengan mata telanjang seperti dikutip TURISIAN.com- dari rajaampat.direktoripariwisata.id pada Rabu, 13 April 2022.
BACA JUGA: Tari Perang Falabea, Lambang Semangat dari Tanah Papua
1. Lekuk Sungai yang Memukau
Kedalaman dari sungai ini bisa dikatakan cukup dalam, yakni diperkirakan lebih dari 5 meter.
Namun, di beberapa bagian sungai ada juga yang memiliki kedalaman 2 hingga 3 meter dengan aliran air yang cukup tenang.
Sungai ini memiliki lekuk yang sangat menawan. Dihiasi dengan tanaman kehijauan di sisi kanan dan kirinya, yang semakin menambah nuansa rimba dari hutan Papua.
2. Keistimewaan Air yang Unik
Suhu air di Kali Biru Warsambin sangatlah unik dan istimewa. Karena meskipun terpapar sinar matahari yang terik, suhu air sungai hanyalah berkisar antara 10 hingga 20 derajat Celcius saja.
Kemudian, bila sobat Turisian coba bereksperimen dengan memasukan air sungai ke dalam botol. Maka air tersebut akan terlihat mengembun. Seolah-olah baru saja dikeluarkan dari lemari pendingin, terbayang betapa sejuknya bukan?
Saking jernih airnya. Wisatawan juga bisa meminum air sungai di Kali Biru Warsambin secara langsung, karena berasal dari mata air pegunungan.
BACA JUGA: Buah Merah, Rahasia Kecantikan Wanita Papua dan Segudang Manfaat Lainnya
Masih Tertutup Pepohonan Rindang
3. Perbedaan Suhu di Muara
Kendati memiliki suhu air sungai yang sejuk, suhu air di muara sangat jauh berbeda.
Suhu air di sana terbagi menjadi dua, bagian yang satu memiliki suhu air yang dingin seperti es, sementara bagian yang lainnya akan cenderung terasa lebih hangat.
Apakah hal ini berhubungan dengan mitos? Tentu saja tidak, sebab hal tersebut bisa dijelaskan dengan akal sehat.
Secara ilmiah, perbedaan suhu tersebut bisa terjadi karena sebagian sungai terkena paparan sinar matahari, sementara sebagian lagi tertutup rimbunnya pepohonan yang sangat lebat.
4. Peraturan Bagi Para Wisatawan.
Sebenarnya, pada awalnya para wisatawan yang datang ke Kali Biru Warsambin tidak diperkenankan untuk berenang di aliran sungai yang tenang.
Barulah kemudian pada 2016, para pengunjung diperbolehkan untuk berenang dengan tetap mematuhi semua himbauan yang berlaku guna melestarikan kejernihan aliran sungai serta alam di sekitarnya.
Batasan Waktu Berenang
Beberapa himbauan tersebut diantarnya adalah untuk berenang tidak lebih dari 30 menit lamanya, serta jika ingin berenang di sini pun tidak diperbolehkan untuk menggunakan produk perawatan kulit, sehingga tidak merusak kemurnian dari air sungai.
BACA JUGA: Anggi Giji dan Anggi Gida, Pasangan Danau Memesona di Tanah Papua
Kemudian, untuk mandi dan berganti pakaian juga harus menggunakan toilet umum yang telah disediakan, ingat jangan mandi di sungai!
Meskipun para pengunjung dipersilahkan untuk berenang di dalam sungai, namun tidak boleh berenang di dekat mata air yang terletak di dekat Kalibiru.
Warga setempat percaya bahwa tindakan tersebut adalah sebagai salah satu upaya untuk menjaga kesucian air serta sebagai bentuk penghormatan terhadap para leluhur.
5. Legenda di Balik Kelindahan Kali Biru Warsambin
Khususnya bagi Suku Mayalibit, Kalibiru merupakan salah satu tempat yang dikeramatkan.
Menurut legenda, konon sebelum berperang, para tentara akan membasuh diri di sungai untuk membuat mereka lebih kuat dalam menghadapi musuh.
Sementara itu, ada legenda lain yang mengisahkan bahwa ada buaya putih yang hidup di sungai ini, dan akan menunjukkan wujudnya sebagai indikasi ketika ada anggota suku yang telah melanggar hukum adat.
Warga setempat juga biasa menyebut Kali Biru dengan sebutan Waiyal, dimana Wai berarti ‘air’ sementara Yal berarti ‘tahu apa yang akan terjadi esok hari’.
6. Akses dan Biaya Masuk
Dibutuhkan setidaknya 1 jam perjalanan dengan speedboat dari Waisai, ibu kota Raja Ampat dan dilanjutkan dengan trekking selama 30 menit.
Biaya masuk ke Kali Biru Warsambin dibanderol sebesar Rp 100.000 hingga Rp 250.000 per orang. ***