Buah Merah, Rahasia Kecantikan Wanita Papua dan Segudang Manfaat Lainnya

Buah Merah Papua
Buah merah papua/ Instagram @kemenparekraf.ri

TURISIAN.com– Buah merah atau yang biasa disebut sebagai kuansu oleh masyarakat Papua merupakan salah satu tanaman kebanggaan warganya.

Dengan nama ilmiah Pandanus Conoideus, buah merah dari tanah Papua ini masih tergolong ke dalam keluarga pandan-pandanan dengan tinggi tanaman bisa mencapai 16 meter.

Di Papua sendiri, buah merah yang biasa dijumpai memiliki bobot seberat 2 – 3 kg dengan panjang buah mencapai 55 cm dan berdiameter 10 – 15 cm.

Bagi masyarakat Wamena Papua, buah merah kerap disajikan untuk pesta adat bakar batu, namun tidak jarang pula dijumpai pemanfaatan buah merah sebagai obat yang digunakan secara tradisional.

Karena sebenarnya, buah merah sudah sejak lama dikonsumsi secara turun temurun oleh masyarakat Papua karena segudang manfaatnya.

Ditambah, buah yang kaya akan vitamin ini juga ternyata menjadi andalan wanita Papua dalam merawat kecantikan alami mereka.

Dikutip TURISIAN.com- dari Instagram @kemenparekraf.ri pada Jumat, 11 Maret 2022, berikut adalah manfaat dari buah merah kebanggan masyarakat Papua:

1. Skin Care Natural

Kandungan Vitamin E dan Karotenoid yang tinggi yang dimiliki buah merah sangat ampuh untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV, maka, biasa digunakan dengan cara diperas untuk kemudian minyaknya dioles ke kulit sebagai sunscreen.

Dikenal memiliki antioksidan yang tinggi dan bagus untuk menjadi pelembab kulit, kandungan Tokoferol Vitamin A buah merah juga membantu menghilangkan kerutan.

Itulah mengapa, para mama di papua kerap mengoleskan semacam pasta dari buah merah di bawah matanya untuk melawan kerutan.

Bukan hanya urusan kulit wajah, buah merah juga biasa dipakai untuk melebatkan rambut serta dipercaya sebagai anti ketombe.

2. Senyawa Prajurit yang Melawan Kanker dan Tumor

Memiliki kandungan tokoferol yang mencapai 11.000 ppm serta betakaroten mencapai 7.000 ppm yang bekerjasama sebagai antioksidan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Omega 3 yang terkandung juga berfungsi dalam memperbaiki jaringan sel yang rusak.

3. Darah Tinggi

Perlu diketahui, bahwa salah satu pemicu gejala darah tinggi adalah kurangnya oksigen dalam darah atau bisa jadi oksigen yang terlalu kental.

Dan tokoferol alami biasa dikenal karena khasiatnya dalam mengencerkan serta melancarkan sirkulasi darah, dengan demikian kandungan oksigen dalam darah menjadi normal.

4. Stroke

Penyakit ini tidak jarang disebabkan oleh darah yang membeku yang kemudian diiringi dengan penyempitan pembuluh darah.

Darah tinggi juga menjadi salah satu kandidat yang kerap memicu penyakit stroke ini.

Tokoferol yang berfungsi mencegah terjadinya penggumpalan darah dengan mengencerkannya bisa membantu penderita darah tinggi dalam menghindari stroke, sehingga aliran darah ke otak menjadi lebih lancar.

Baca juga: Mengenal Eksotisme 5 Rumah Adat dari Tanah Papua yang Memiliki Keunikan

5. Gangguan Pada Mata

Peran betakaroten dari buah merah yang diserap oleh tubuh bisa diubah menjadi vitamin A.

6. Osteoporosis

Apakah kalian tahu, bahwa setiap 100 gram buah merah segar mengandung 54.000 mg kalsium?

Nah, untuk mencegah maupun meringankan osteoporosis, sebaiknya buah merah dikonsumsi dalam bentuk buah merah segar, pasta maupun minyak buah merah.

7. Sumber Pangan Masyarakat Lokal

Masyarakat Wamena Papua biasa mengkonsumsi buah merah sebagai pengganti ubi jalar, saus serta pewarna makanan alami untuk diambil santan serta minyaknya.

Bahkan, pada tahun 1997 silam ketika Wamena dilanda kelaparan hebat, buah merah pernah menjadi sumber pangan andalan warga setempat karena kandungan lemak serta proteinnya yang cukup banyak.

Baca juga: Anggi Giji dan Anggi Gida, Pasangan Danau Memesona di Tanah Papua

8. Sumber Penggerak Ekonomi

Sejak segudang khasiat buah merah mulai dikenal oleh masyarakat luas, buah merah pun menjelma menjadi komoditas yang mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat.

Mulai banyak dijumpai industri pengolahan minyak buah merah yang berkembang luas bukan hanya di Papua, melainkan juga sudah menyebar ke beberapa kota lainnya di Indonesia.

Di samping itu, bagian daun, kulit batang serta akar tanaman buah merah juga kerap dijadikan bahan baku untuk membuat kerajinan tangan yang tentunya memiliki nilai jual dan menjadi pemasukan tambahan bagi warga Papua. ***

 

Pos terkait