3. Susur Sungai Pute
Wisata ke desa ini semakin seru dan berkesan saat mencoba sensasi naik perahu menyusuri Sungai Pute. Sebuah pengarungan sungai yang tidak biasa karena sepanjang jalur akan disuguhi pemandangan tanaman bakau pepohonan nipah, dan tentunya gugusan karst yang menjulang tinggi di sebelah kiri dan kanan sungai.
Kegiatan menyusuri sungai tersebut, bisa dimulai dari Dermaga II Desa Rammang-Rammang menuju Kampung Berua. Perahu berkapasitas 6 sampai 8 orang ini dapat disewa wisatawan dengan tarif sekitar Rp250 ribu untuk satu kali jalan.
4. Mengagumi Tarian Tradisional Paduppa
Di luar pesona alam, desa ini pun dibekali potensi seni dan budaya tradisional yang kaya dan membuat kagum wisatawan. Salah satunya pertunjukan Paduppa, tarian tradisional khas Bugis-Makassar.
Paduppa biasa dipentaskan pada acara penyambutan tamu dengan sajian kue-kue di atas bosara atau piring khas Suku Bugis. Tarian ini diperagakan kaum perempuan yang mengenakan pakaian tradisional khas Makassar, baju bodo.
5. Eco-Lodge Rammang-Rammang
Eksplorasi keindahan Rammang-Rammang tak akan cukup dalam sehari. Sehingga wisatawan disarankan mencoba menginap di Eco-Lodge Rammang-Rammang. Lokasinya berada di bibir Sungai Pute.
Penginapan berbentuk unik ini, memadukan arsitektur rumah adat dari Lombok dan Bugis yang didominasi unsur kayu dan beratapkan rumbia. Harga sewanya dibanderol relatif murah, berkisar dari 300-600 ribu rupiah per malamnya.
6. Cendera Mata dari Kampung Berua
Sebelum meninggalkan desa wisata ini, jangan lupa untuk membeli cendera mata khas Rammang-Rammang untuk dibawa pulang. Di sana bisa ditemui beragam produk ekonomi kreatif buatan masyarakat Kampung Berua sebagai cendera mata.
Baca juga: Benteng Fort Rotterdam Makassar, Bukti Kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo
Produk cendera matanya, ada aneka kerajinan anyaman dari daun nipah, atau produk fesyen payet. Ada pula produk kuliner khasnya, seperti abon telur, ikan kambu, dan ikan bandeng presto. Semua tinggal dipilih sesuai selera.*