TURISIAN.com – Khazanah kuliner di Indonesia merupakan warisan budaya kuliner tradisional dari berbagai daerah. Seperti salah satunya Dawet Ayu yang sudah tenar di mana-mana, ternyata aslinya dari Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
Soal rasa dan kesegarannya, Sobat Turisian pasti sudah merasakannya meski tak langsung di kota asalnya. Nah kalau ingin mencoba minuman ini secara autentik, mesti mencicipinya di Banjarnegara langsung.
Dawet ayu sendiri terbuat dari rebusan tepung beras. Warna hijaunya alami berasal dari perasan daun pandan. Pemanisnya menggunakan gula kelapa dan santannya alami dari perasan buah kelapa segar. Jadi minuman cukup aman untuk Sobat Turisian nikmati karena tanpa bahan pengawet.
Seiring perkembangan zaman, kini minuman tersebut sudah mudah Sobat Turisian temukan di berbagai kota. Perpaduan yang tepat antara cendol beraroma pandan, santan yang bercampur dengan gula aren dan durian merupakan cita rasa khas minuman khas Banjarnegara ini. Konon bagi yang meminumnya akan serasa sepuluh tahun lebih muda dan menjadi Ayu.
Para penjualnya biasa menggunakan pikulan yang khas untuk berjualan. Pikulan tersebut terkenal dengan sebutan angkringan dawet ayu atau angdayu. Ciri khas yang tampak, ada dua gentong besar di sisi kanan dan kiri pikulan.
Isi gentong tersebut masing-masing adalah santan dan dawet. Gentong besar tersebut terbuat dari tanah liat yang masyarakat percaya bisa menjaga suhu dawet dan santan tetap dingin. Sehingga pedagang tak perlu lagi menggunakan es batu. Wah sudah kebayang betapa segarnya untuk melepas dahaga, Sob!
Baca juga: Desa Wisata Kasmaran Banjarnegara Sajikan Keindahan Alam Perbukitan
Namun sekarang, banyak pula penjual dawet ayu yang menggunakan es batu agar semakin segar. Semakin banyak juga pedagang yang menjual dawet dengan gerobak dan menggunakan ember plastik ketimbang gentong tanah liat.
Hebatnya lagi, Dawet Ayu Banjarnegara juga mendapatkan dua piala penghargaan pada acara Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020 lalu. Bahkan minuman khas ini tercatat sebagai ‘Minuman Tradisional Terpopuler’ meraih Juara 1 pada ajang API 2020 tersebut. Sekaligus sebagai minuman terfavorit pilihan masyarakat Indonesia pada Minggu 23 Mei 2021.
Asal-usul Dawet Ayu
Di balik ketenarannya, asal-usul minuman asli Banjarnegara ini masing simpang siur. Menurut Ketua Dewan Kesenian Banjarnegara, Tjundaroso, dawet Banjarnegara bisa meraih popularitas konon berawal dari lagu ciptaan seniman Banjarnegara bernama Bono.
Lagu berjudul “Dawet Ayu Banjarnegara” ini dipopulerkan kembali oleh Grup Seni Calung dan Lawak Banyumas Peang Penjol pada 1980-an. Grup ini terkenal di Karesidenan Banyumas pada era 1970 hingga 1980-an.
Di luar versi tersebut, ada pula versi Ahmad Tohari yang mengatakan bahwa berdasarkan cerita tutur turun-temurun. Ada sebuah keluarga yang berjualan dawet sejak awal abad ke-20.
Generasi ketiga pedagang tersebut terkenal karena cantik. Oleh karena itulah dawet yang dijual sering orang menyebutnya sebagai dawet ayu.
Baca juga: Mencoba Kelezatan Soto Krandegan Khas Banjarnegara
Keterangan versi Tohari itu mirip dengan informasi dari tokoh masyarakat Banyumas, Kiai Haji Khatibul Umam Wiranu. Nama minuman ini muncul dari pedagang yang bernama Munardjo. Istrinya begitu cantik sehingga dawetnya terkenal dengan sebutan dawet ayu.*
Sumber & Foto: Disparbud Kab. Banjarnegara