Hotel di Kabupaten Klungkung Ini Terpaksa Ditutup, Karena Dekat Pura?

Kabupaten Klungkung
Para wisatawan melakukan kegiatan Yoga di plataran penginapan Yogmantra yang menghadap ke pantai Goa Lawah. Belakangan penginapan ini terpaksa di tutup Pemda Klungkung. (Instagram/@yogmantralawah's profile picture yogmantralawah)

TURISIAN.com – Ditengah hingar-bingar Bali yang makin dipenuhi wisatawan,  kontroversi muncul di Kabupaten Klungkung.

Bupati I Nyoman Suwirta secara tegas memutuskan untuk menutup operasi penginapan Yogmantra, yang berdiri di dekat Pura Sad Kahyangan Goa Lawah, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung.

Alasan di balik penghentian operasi penginapan ini adalah penolakan keras dari warga setempat atas keberadaan penginapan yang mengganggu aktivitas keagamaan.

Disamping itu, pemilik properti juga  tidak memiliki izin mendirikan bangunan yang sah. Selain itu, pembangunan penginapan ini juga dianggap melanggar tata ruang Kabupaten Klungkung.

BACA JUGA: Destinasi Eksotis Bali Sudah Dikunjungi 500 Ribu Wisatawan Mancanegara

“Hari ini tidak ada alasan lagi, saya tutup. Saya beri waktu dua hari untuk beres-beres,” tegas Suwirta, pekan lalu.

Pengumuman ini terjadi saat beliau bertemu dengan pemilik penginapan Yogmantra. Bupati saat itu, didampingi berbagai dinas terkait dan perangkat Desa Pesinggahan, tempat  penginapan tersebut berdiri.

Sebelum pengumuman penutupan, berbagai upaya persuasif telah dilakukan. Termasuk pertemuan antara manajemen hotel dengan tokoh masyarakat setempat.

Bupati menekankan bahwa jika masalah ini tidak ditangani, hal serupa bisa terjadi di tempat lain.

BACA JUGA: Pebalap Elite MotoGP Menyapu Bersih Pantai Kuta Bali

Sebelumnya, warga dan tokoh masyarakat Desa Adat Pesinggahan. Termasuk,  peziarah yang beribadah di Pura Goa Lawah telah melakukan protes terhadap keberadaan penginapan Yogmantra.

Warga menentang penginapan ini karena berada sangat dekat dengan kawasan suci Pura Goa Lawah, sekitar 50 meter.

Warga pun meminta Bupati Klungkung Nyoman Suwirta untuk melakukan inspeksi mendadak dan menutup tempat penginapan tersebut.

Penginapan ini juga digunakan sebagai tempat yoga bagi para wisatawan, sehingga menjadi isu yang sensitif.

Hal ini semakin menggarisbawahi pentingnya menghormati nilai-nilai keagamaan dan tata ruang dalam pembangunan infrastruktur pariwisata di Bali yang sarat akan warisan budaya dan spiritual. ***

Pos terkait