Bandara Samarinda Tambah Tiga Penerbangan Setiap Hari

Bandara Samarinda
Taman Kota Raja Tenggarong di tepi Sungai Mahakam, Kota Samarinda ini merupakan tempat favorit bagi masyarakat untuk menghabiskan akhir pekan dan liburan Idul Fitri. Foto: Dok. IStock

TURISIAN.com  – Tingginya jumlah pemudik, mendorong Bandara Samarinda menambah tiga penerbangan (extra flight) setiap hari.

Kebijakan yang diambil oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda ini, diberlakukan selama puncak arus mudik Lebaran 2023.

“Sampai saat ini, dengan kondisi bandara yang semakin dipadati pemudik jelang Lebaran. Kami sudah menyiapkan tiga tambahan penerbangan per hari selama puncak arus mudik,” kata Kepala Seksi Teknik dan Operasi UPBU APT Pranoto Samarinda Dwi Muji di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis 20 April 2023.

Dia mengemukakan, penerbangan tambahan saat ini adalah maskapai pesawat Super Air Jet dengan rute Surabaya-Samarinda-Surabaya.

BACA JUGA: Masjid Shiratal Mustaqiem Samarinda, Spot Wisata Religi dan Bersejarah

Dilanjutkan, rute Surabaya-Samarinda-Yogyakarta, dan rute Yogyakarta-Samarinda-Surabaya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, situasi arus mudik di Bandara APT Pranoto sampai saat ini tercatat pergerakan penumpang sebanyak 3.174 orang.

Dengan didominasi penumpang yang berangkat sejumlah 1.933 orang.

“Untuk maskapai penerbangan di Bandara APT Pranoto didominasi pesawat Super Air Jet, Batik Air, Lion Air, dan Wing Air,” kata Dwi Muji.

BACA JUGA: Mengunjungi Masjid Batu, Wisata Religi yang Banyak Didatangi Wisatawan

Dia mengatakan pengamanan bandara berjalan kondusif dengan adanya kerja sama dari para aparat kepolisian.’

Termasuk, satuan petugas posko operasi ketupat, serta adanya pemeriksaan gratis dari Jasa Raharja.

Dia mengimbau agar para pemudik tetap mengedepankan kewaspadaan, supaya lebih hati-hati dengan barang bawaan jangan sampai berlebihan membawa barang di bagasi.

“Tak lupa kami mengingatkan kepada pemudik yang terbang melalui Bandara Samarinda. Jangan membeli tiket pesawat melalui media sosial (medsos) seperti Facebook, WhatsApp. Serta Twitter yang menjanjikan tiket murah padahal modus penipuan,” kata Dwi Muji pula. ***

Sumber: Antaranews

Pos terkait