Mengunjungi Kampung Adat Sinar Resmi, Ada Dapur Unik Lho

Seorang turis asing mengabadikan dapur milik warga Kampung Adat Sinar Resmi di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Foto: Turisian.com/Duta Ilham

TURISIAN.com – Mengunjungi kampung adat Kasepuhan Sinar Resmi seperti kita sedang berada di peradapan masa lalu.

Hening, sejuk dan jauh dari kebisingan. Hanya suara gemericik air, sesekali desir angin menerpa pepohonan yang melingkupi kita.

Berada di Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengingatkan kita pada kekayaan budaya nusantara.

Kampung yang berjarak sekitar 27 Km dari Kecamatan Cisolok. Atau 6 jam berjalanan jika ditempuh dari Jakarta ini, masih mempertahankan semua adat dan ekosistem lingkungan.

BACA JUGA: 5 Spot Menarik di Geopark Ciletuh Sukabumi yang Wajib Kalian Kunjungi

Para wanita di Kampung Adat Sinar Resmi mempersipakan masakan di dapur ang masih menggunakan kayu bakar. Foto: Turisian.com/Duta Ilham

Salah satunya, dapur atau  pawon dalam bahasa sunda yang menjadi bagian penting dalam seluruh kehidupan warganya.

Dapur ini menjadi unsur penting dalam masyarakat Adat Sinar Resmi. Karena fungsi utama dapur pada bagian arsitektur rumah Sunda  itu sebagai tempat untuk lokasi memasak, menyimpan palawija, atau lainnya.

Turisian.com, beberapa waktu lalu berkesempatan mengunjungan Kampung Adat Sinar Resmi atau sering juga disebut Cipta Mulya.

Kegiatan Masak Bersama

Menariknya, saat Turisian.com mencoba mengeksplore lebih dalam  pawon atau dapur rumah mereka, banyak keunikan.

Salah satunya, dapur ini  memiliki posisi sejajar dengan Panggung (Talupuh). Pawon adalah bagian dari rumah yang “dikuasai” oleh kaum perempuan.

BACA JUGA: Kursi Sultan, Wahana Baru Layaknya Kereta Gantung di Situ Gunung Sukabumi

Para pria di Kampung Adat Sinar Resmi saat menikmati hidangan makan siang. Foto: Turisian.com/Duta Ilham

Ketika diadakan ritual adat, perempuan dari Kasepuhan Sinar Resmi berkumpul untuk memasak di dapur Imah Gede.

Dapur tersebut memiliki ukuran yang sangat besar dan digunakan sebagai dapur umum yang bisa menampung sebanyak 15 orang.

Kaum perempuan memasak secara bersama dalam satu ruangan. Kegiatan memasak bersama biasanya dilakukan ketika berlangsung acara adat dengan skala besar.

Aktivitas para perempuan disini akan terlibat hetic ketika mamasuki acara Seren Taun Kasepuhan Sinar Resmi.

Para perempuan pun tampak sibuk dalam menyiapkan sajian makanan untuk para tamu.

BACA JUGA: Ini 54 Karya Budaya yang Ditetapkan menjadi WBTB Jawa Barat Tahun 2023

Warga Kampung Adat Sinar Resmi saat terbuka kepada pendatang, sela,ma mengikuti aturan mereka. Foto: Turisian.com/Duta Ilham

Bagi kita orang kota, situasi di dapur khas rumah Sunda menjadi pemandangan unik dan langka.

Merekja masih begitu kuat mempertahankan peralatan masak trasional yang mengisi seluruh ruangan dapur.

Dapur Rumah Sunda

Berbeda dengan  rumah di kota sudah menggunakan kompor serta dapurnya ditata (Kitchen Set) menggunakaan perlengkapan Modern.

Dapur rumah Sunda bisanya diisi berbagai peralatan yang digunakan untuk memasak sehari-hari.

BACA JUGA: Geyser Cisolok, Semburan Air Panas Alami di Sukabumi yang Unik dan Langka

Setelah panen padi tiba, biasanya warga di Kampung Adat Sinar Resmi menyimpan padi di Pawon. Foto: Turisian.com/Duta Ilham

Alat memasak itu antara lain Hawu sebagai kompor dan alat memasak utama denganbahan bakar kayu.

Peralatan masak lainnya yaitu seeng atau dandang yang terbuat dari Kuningan atau almunium yang digunakan untuk memasak nasi.

Katel atau wajan sebagai alat penggorengan dan kastrol yang digunakan untuk memasak nasi liwet.

Semua jenis peralatan tersebut biasanya digunakan ketika memasak sehari-hari dan juga ketika mengadakan acara yang besar di Kasepuhan Sinar Resmi, seperti ritual adat. ***

Pos terkait