Mengenal Candi Sumberawan di Kabupaten Malang yang Berbentuk Stupa

Candi Sumberawan
Candi Sumberawan di Kab. Malang, Jatim.

TURISIAN.com – Sobat Turisian pecinta wisata budaya dan sejarah, wajib merapat ke Candi Sumberawan. Lokasinya di Dusun Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Berkunjung cagar budaya yang satu ini cukup menyenangkan dan nyaman. Karena terletak di lahan Perhutani dengan suasana yang masih asri. Serta terdapat hutan pinus yang berfungsi sebagai bumi perkemahan.

Keistimewaan Candi Sumberawan tampak dari bangunannya yang berbentuk stupa. Sehingga banyak pula yang menyebutnya dengan nama Stupa Sumberawan. Bentuk stupa ini menjadi hal yang istimewa karena candi berbentuk stupa jarang ada di wilayah Provinsi Jawa Timur.

Berdasarkan riwayatnya, penemuan pertama kali candi tersebut pada tahun 1904 oleh masyarakat. Kemudian tahun 1935, Dinas Purbakala Hindia Belanda melakukan pengkajian atas bangunan ini. Lanjut pada tahun 1937, di bawah pimpinan Ir. Van Romondt berhasil melakukan pemugaran.

Namun belum ada data pasti kapan Candi Sumberawan berdiri. Menurut dugaan para ahli, bangunan ini berdiri sekitar abad XIV M. Bahkan ada yang menduga bahwa daerah ini dulunya bernama Kasurangganan yang artinya taman bidadari atau taman surga nimfa (Soekmono 1995).

Baca juga: Coban Glotak, Hidden Gem Wisata Air Terjun Kabupaten Malang

Tempat ini juga merupakan daerah yang pernah Raja Hayam Wuruk kunjungi pada tahun 1359 M, ketika pergi ke Singhasari. Hal ini tercantum dalam kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca, pada pupuh 35 bait ke 4.

Struktur Bangunan Candi

Bentuk bangunan Candi Sumberawan sendiri berdenah segi empat dengan ukuran 6,3 m x 6,3 m dan tingginya 5,56 m. Terdiri atas tiga bagian, yaitu batur, kaki, serta tubuh candi. Bagian puncak stupa sudah runtuh. Sedangkan bagian batur berbentuk denah segi empat dan polos.

Kaki stupa terdiri dari 2 tingkatan, yaitu kaki 1 dan kaki 2. Untuk kaki 1 berada di bawah dan berdenah segi empat dengan profil pelipit-pelipit pada bagian atas dan bawah. Sementara bagian tengah berupa bidang datar polos.

Kemudian profil kaki 2 mirip dengan kaki 1, yaitu pelipit-pelipit pada bagian atas dan bawah, sedangkan bagian tengah sisi terdapat bidang panil atau kosong tanpa relief. Bangunan suci ini tidak memiliki hiasan atau ukiran dan juga tidak ada tangga naik. Sehingga tidak ada akses naik untuk melihat kondisi bagian puncak yang sudah runtuh.

Di samping itu tidak terdapat ruang di Candi Sumberawan yang biasanya berfungsi untuk menyimpan reliek (benda-benda suci) seperti stupa pada umumnya. Sehingga dugaannya, candi ini hanya untuk pemujaan. Selain keberadaan stupa, BPCB Provinsi Jawa Timur mencatat sebuah lumpang dengan bentuk silindris agak mengembang ke atas. Bagian permukaan atas agak cekung dengan lubang berbentuk lingkaran di tengahnya.

Baca juga: Jalan-jalan Melihat Keunikan Candi Jago di Kabupaten Malang

Bidang sisi luar lumpang berhias panil-panil segiempat dengan hiasan kelopak bunga dan motif palang Yunani, yang tersusun berselang-seling. Bagian atas hiasan panil dan palang Yunani terdapat motif flora/sulur-suluran. Lumpang ini berukuran diameter 101 cm dan tinggi 46 cm.*

 

 

Sumber & Foto: kebudayaan.kemdikbud

Pos terkait