TURISIAN.com – Pemilik kafe di Surabaya, Jawa Tengah diminta untuk menyediakan lahan usaha bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Dorongan ini sebagai upaya mendukung berkembangnya UMKM lokal. Dan, dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi.
“Saya berharap pemilik kafe bisa terus berkolaborasi dengan menyediakan lahan untuk UMKM lokal agar UMKM lokal ini bisa tumbuh,” kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Rabu 1 Februari 2023.
Menurut Anas, permintaan itu disampaikan usai berkunjung di salah satu sentra UMKM yang diinisiasi Kopisae di Margorejo, Surabaya beberapa hari lalu.
BACA JUGA: Nongkrong di Kafe Saat Akhir Pekan, Ini 5 Rekomendasi Kafe di Tangsel
Anas Karno mengapresiasi program Kopisae, yang menyediakan ruang di tempat usahanya, untuk aktifitas dagang pelaku UMKM di kawasan Margorejo.
Program yang mengkolaborasikan antara kafe dengan pelaku UMKM tersebut, patut menjadi contoh para pengusaha kafe di Surabaya.
“Sudah seharusnya para pengusaha ini tidak mematikan, melainkan justru mendukung berkembangnya UMKM lokal di wilayah itu. Dengan menyediakan ruang di lahan wilayahnya,” ujarnya.
Menurut dia, harus diakui para pelaku UMKM lokal kesulitan memperoleh tempat berjualan yang cocok, supaya produknya bisa diserap maksimal oleh pasar.
BACA JUGA: Rasakan Sensasi Suasana Pantai di Tiga Kafe Kota Bandung Berikut Ini!
“Kalau dengan cara ini pengunjung kafe bisa ngopi, sambil menikmati jajanan kuliner lokal Surabaya,” kata Anas.
Untuk itu, Dinas Koperasi dan UMKM kota Surabaya agar lebih berkomunikasi dengan para pengusaha kafe, untuk mengadopsi cara ini. Supaya bisa di terapkan di setiap kelurahan.
Didukung Dinas Koperasi
“Kalau di setiap Kelurahan ada pengusaha kafe melakukan terobosan ini. Maka bisa menumbuhkan UMKM di Surabaya. Ini juga harus di dukung oleh Dinas Koperasi dan UMKM model seperti ini. Yang ujungnya untuk pertumbuhan perekonomian Surabaya,” kata dia.
BACA JUGA: Asyiknya Jalan-jalan Keliling Kota Madiun Naik Bus Wisata Mabour!
Sementara itu, pemilik Kopisae Sendi mengatakan, kolaborasi antara pihaknya dengan UMKM lokal sudah terinspirasi dari bertahannya pelaku UMKM lokal di masa pandemi. Namun baru sekarang terealisasi.
Lebih lanjut, Sendi mengatakan sentra UMKM di Kopisae baru berjalan di awal bulan ini dengan melibatkan 30 pelaku UMKM lokal.
Untuk sementara sebagai uji coba UMKM berjualan pada Sabtu dan Minggu mulai jam 6 pagi sampai jam 9 pagi sebelum kafe buka.
“Program ini akan kami kembangkan, kami mencontoh seperti di cabang kami. Rencananya nanti di Gubeng. Program ini berkembang bersama-sama UMKM lokal. Kami rencana ada lagi di Gubeng,” kata dia.
BACA JUGA: Nikmatnya Berendam Air Panas Alami Sambil Rekreasi di Promas Greenland Kendal
Menurut Sendi, sentra UMKM yang di inisiasi pihaknya sudah melalui komunikasi dengan pihak RT/RW, Kelurahan dan Kecamatan.
“Kami ini juga bagian dari UMKM. Kami mengajak UMKM lokal di wilayah Margorejo untuk mendapatkan tempat berdagang yang lebih representatif sehingga produk mereka bisa lebih diserap oleh market,” kata dia.
Sendi menambahkan, pihaknya ingin menjadi wadah pelaku UMKM yang menjajakan kuliner lokal yang jadi legenda di Surabaya supaya bermunculan.
“Seperti jajanan kuliner Semanggi, sehingga ikon-ikon kuliner Surabaya bisa lestari,” ungkapnya. ***