Mengenal Rumah Adat Banjar di Hulu Sungai Selatan Kalsel

Rumah Adat Banjar
Rumah Adat Banjar di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalsel. (Source: meratusgeopark.org)

TURISIAN.com – Sobat Turisian yang senang wisata budaya, mari mengenal Rumah Adat Banjar yang ada di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel). Bangunan ini berfungsi museum.

Di rumah ini Sobat Turisian bisa melihat dan mengenal berbagai koleksi peralatan khas masyarakat Banjar. Seperti Tameng, Mandau, singgasana bangsawan, dan berbagai aneka kerajinan khas masyarakat Kalimantan Selatan.

Rumah Adat Banjar merupakan rumah tradisional Suku Banjar, kadang mereka menyebutnya juga dengan nama Rumah Bahari. Nah untuk nama kolektifnya bernama Rumah Baanjung (Ba’anjung).

Umumnya, rumah tradisional Banjar tersebut, berdiri dengan beranjung (bahasa Banjar: ba-anjung), yaitu sayap bangunan yang menjorok dari samping kanan dan kiri bangunan utama. Oleh sebab itu penyebutannya Rumah Ba’anjung (ber-anjung).

Baca juga: Pantai Teluk Tamiang, Destinasi Liburan Akhir Pekan di Kalsel yang Menarik

Anjung merupakan ciri khas rumah tradisional Banjar, meski ada pula beberapa jenis Rumah Adat Banjar yang tidak beranjung. Pada umumnya, beranjung dua yang terkenal dengan sebutan Rumah Ba-anjung Dua. Namun kadangkala Rumah Banjar hanya beranjung satu, biasanya rumah tersebut pembangunannya oleh pasangan suami istri yang tidak memiliki keturunan.

Sama seperti arsitektur tradisional pada umumnya, Rumah Adat Banjar juga mempunyai ciri-ciri tertentu. Antara lain memiliki perlambang, penekanan pada atap, ornamental, dekoratif, dan simetris.

Rumah tradisional ini merupakan jenis rumah khas Banjar dengan gaya dan ukirannya sendiri sejak sebelum tahun 1871 sampai tahun 1935. Pada tahun 1871, Pemerintah kota Banjarmasin mengeluarkan segel izin pembuatan Rumah Bubungan Tinggi di Kampung Sungai Jingah yang merupakan rumah tertua yang pernah dikeluarkan segelnya.

Baca juga: Mencicipi Apam Barabai, Kue Khas Kalsel

Untuk jenis rumah yang bernilai paling tinggi adalah Rumah Bubungan Tinggi yang berfungsi sebagai bangunan Dalam Sultan (kedaton) dengan nama Dalam Sirap. Dengan demikian, nilainya sama dengan rumah joglo di Jawa sebagai kedhaton atau Istana kediaman Sultan.*

Pos terkait